Bocah SD Tewas Dikeroyok Kakak Kelas

Bocah SD Tewas Dikeroyok Kakak Kelasnya di Sukabumi, Pihak Sekolah Diperiksa, Begini Kata Polisi

Satreskrim Polres Sukabumi Kota memeriksa pihak sekolah untuk mengungkap meninggalnya MDH (9), murid SD di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Hermawan Aksan
dian herdiansyah/tribun jabar
Proses pemakaman jenazah bocah SD yang meninggal karena diduga dianiaya kakak kelasnya di Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Sabtu (20/5/2023). Satreskrim Polres Sukabumi Kota memeriksa pihak sekolah untuk mengungkap meninggalnya bocah SD itu. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Sukabumi, Dian Herdiansyah

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Satreskrim Polres Sukabumi Kota memeriksa pihak sekolah untuk mengungkap meninggalnya MDH (9), murid SD di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Yanto Sudiarto, mengatakan, dalam proses penyelidikan tersebut polisi telah memeriksa tiga orang dari pihak keluarga.

Yang terbaru, kata Yanto, polisi telah memeriksa saksi-saksi lainnya, termasuk dari pihak sekolah.

Namun, Yanto tidak menyebutkan dengan terperinci siapa dan jabatan yang diperiksa sebagai saksi oleh penyidik.

Baca juga: Detik-Detik Bocah SD Tewas Dikeroyok Kakak Kelas di Sukabumi, Sebut Salah Seorang Nama Terduga

"Sampai saat ini baru enam saksi, yaitu dari pihak keluarga dan pihak sekolah," ujarnya, Minggu (21/5/2023).

Selain enam saksi, pihaknya juga mencari keterangan dan mencari bukti pendukung sekaligus meminta hasil visum dari rumah sakit.

"Sampai saat ini hasil visum belum ada. Namun kami sudah mengirimkan surat permohonan kepada pihak rumah sakit," tuturnya.

Dari pemeriksaan saksi dari pihak keluarga dan pihak sekolah, penyidik belum bisa memastikan dugaan pengeroyokan yang menyebabkan MHD meninggal.

"Kami akan terus melakukan pemeriksaan dan penyelidikan untuk segera mengungkapnya," ucap Yanto.

Sebelumnya, kakek korban, MY (52), mengatakan, nama salah satu terduga pelaku inisial AZ disebutkan saat suara cucunya akan menghilang akibat luka yang dialami korban.

"Ketika ditanya siapa yang melakukannya (penganiayaan), korban hanya bilang oleh inisial AZ. Namun itu tidak berlanjut karena suara korban sudah tidak ada," ujarnya, Sabtu (20/05/2023).

"Sedangkan seteleh dicek di sekolahnya, ada 4 orang namanya disebutkan (sama)," tutur MY.

Pihak keluarga pun meminta pertanggungjawaban dari pihak sekolah dan orang tua pelaku.

Mengingat peristiwa yang menimpa korban terjadi saat berlangsungnya pembelajaran di sekolah.

"Harapan dari kami sebagai keluarga, minta dituntaskan siapa pelaku yang sebenarnya, dan minta pertanggungjawaban dari keluarganya (pelaku) dan tanggungjawab sekolah," kata MY. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved