Radius Zonasi PPDB Kota Bandung Dipersempit Jadi 1 KM, Jalur Hafiz Alquran Juga Ada Perubahan

Selebihnya hanya bisa masuk melalui jalur PPDB lainnya, baik itu jalur afirmasi, prestasi, atau jalur perpindahan tugas orang tua.

Penulis: Tiah SM | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Hilda Rubiah
Suasana pemeriksaan dan penentuan titik koordinat jarak zonasi rumah siswa pendaftar di SMPN 48 Bandung, Selasa (3/7/2018). Pemerintah Kota Bandung memutuskan untuk mempersempit jarak zonasi pada masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023-2024. 

Sebagian menyambut gembira pemangkasan zonasi dua kilometer menjadi satu kilometer tersebut. Namun, sebagian lagi merespons dengan ungkapan kekecewaan.

Mereka mengaku kecewa karena pemangkasan zonasi membuat harapan anak mereka untuk masuk ke sekolah negeri yang terdekat dari rumah mereka menjadi semakin tipis.

"Harusnya kembali ke peraturan lama saja. Jangan ada zonasi sehingga bisa memilih sekolah sesuai harapan," ujar Rini (40), warga Jalan Pagarsih, Kota Bandung, melalui telepon, semalam.

Berbeda dengan Rini yang kecewa, warga lainnya, Evi Damayanti (38) justru gembira dengan pemangkasan jarak dalam sistem zonasi ini.

"Saya senang dengan pemangkasan jarak ini. Pengurangan jarak dalam sistem zonasi dari dua kilometer menjadi satu kilometer membuat peluang anak saya masuk sekolah besar."

"Tapi kalau jaraknya masih radius dua kilometer, saingannya menjadi makin banyak," Evi, yang rumahnya hanya berjarak 700-an meter dari SMPN 1 Kota Bandung itu.

Terkait tes hafalan Al-Qur'an bagi yang masuk melalui jalur hafiz, Evi mengaku mendukung 100 persen. 

"Biar tak ada yang mengaku-aku hafiz padahal enggak," ujarnya. "Mudah-mudahan PPDB tahun ini lebih lancar dari sebelumnya."

Lain halnya dengan Rini dan Evi yang punya keinginan yang besar menyekolahkan anaknya di sekolah negeri, Ariyanti (37), warga Ciwastra, Kota Bandung, mengaku tak lagi terlalu mempedulikan hal itu.

Ariyanti mengatakan, dari rumahnya di Ciwastra, SMPN 42 hanya jarak 700 meter, sementara SMPN 18 hanya berjarak 1,8 kilometer.

"Tapi, saya pilih sekolah swasta untuk memberikan kesempatan kepada orangtua yang anaknya ingin di negeri," ujarnya.(tiah sm)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved