Pemkot Bandung Targetkan Seluruh RW di Bandung Bisa Selesaikan Sampah di TPS

Tercatat, dari 55 tempat penampungan sementara yang sempat melebihi kapasitas telah tersisa 33 TPS.

Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama
Kondisi sampah yang menumpuk di TPS Ciwastra, Kota Bandung. Pemkot Bandung sudan mulai melakukan normalisasi puluhan TPS di Kota Bandung di tengah keterbatasan membuang sampah ke TPA Sarimukti. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Permasalahan sampah di Kota Bandung perlahan mulai teratasi.

Tercatat, dari 55 Tempat Penampungan Sementara yang sempat melebihi kapasitas telah tersisa 33 TPS. Hal itu diakui Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna.

Menurutnya, Pemkot Bandung terus berkoordinasi dan turun langsung ke lapangan untuk mengurai permasalah sampah ini.

"Saya tiada hari tanpa kontrol TPS terutama TPS-TPS yang masih perlu ada kendali dan perhatian, misalnya penanganan sampah di RW 5, Kelurahan Kebonwaru, Kecamatan Batununggal yang ternyata sebetulnya di sini sudah cukup baik," ucap Ema saat mengunjungi TPS Jalan Banten, Selasa (9/5/2023).

Ema pun menambahkan, untuk menangani 33 TPS yang masih melebihi kapasitas, pihaknya berkoordinasi guna mengaktivasi Sarimukti dan tetap membuka TPA darurat Cicabe.

Baca juga: Sampah di TPS Kota Bandung terus Menumpuk, Pemprov Jabar Aktifkan Kembali Zona 1 Sarimukti

"Sampai saat ini sudah 51 rit sampah yang kami angkut ke Cicabe. Tapi ini tidak bisa bertahan lama. Kami masih bergantung kepada TPA Sarimukti. Kalau di sana sudah 100 persen, saya berani ambil kebijakan untuk berhenti di Cicabe dan kembali lagi semua ke Sarimukti" ujarnya.

Selanjutnya, pada 14 Mei 2023, pihaknya akan berkeliling ke seluruh RW sambil menjalankan praktik baik dari contoh keberhasilan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh RW 12 Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal.

"Karena di sana sampah itu selesai di TPS. Keren kalau itu semua terjadi di 1.558 RW se-Kota Bandung," ucapnya.

Program Kang Pisman, Ema mengaku sebetulnya berjalan baik. Dalam kondisi normal pun sampah yang dihasilkan setiap hari sebanyak 1.500 ton. Jumlah yang bisa diangkut oleh Pemkot Bandung ke TPA sebanyak 1.200 ton. Sedangkan 300 ton sisanya itu optimalisasi kinerja Kang Pisman.

"Coba bayangkan kalau 300 ton itu dikali sebulan atau tahun, pasti tidak tertangani. Kota ini nanti jadi lautan sampah," ujarnya.

Sedangkan untuk TPA Legoknangka, Ema menyebut informasi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bahwa saat ini sudah mengerucut pada dua perusahaan dari Jepang yang akan menangani sampah di sana.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved