Sampah di TPS Kota Bandung terus Menumpuk, Pemprov Jabar Aktifkan Kembali Zona 1 Sarimukti

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat kembali mengaktifkan zona 1 Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti.

hilman kamaludin/tribun jabar
Tumpukan sampah yang mulai menggunung di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (3/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat kembali mengaktifkan zona 1 Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Sarimukti.

Hal itu dilakukan untuk menangani masalah penumpukan sampah di berbagai Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Bandung.

Kepala DLH Jabar, Prima Mayaningtias, mengatakan penumpukan sampah di TPS terjadi karena tonase sampah yang dikirim ke Sarimukti dari Kota Bandung terus meningkat, tidak pernah berkurang.

Tercatat, kiriman sampah pada Januari 2023 lalu sebanyak 33,955 ton. Februari 2023 sebanyak 36.726 ton, dan Maret 2023 sebanyak 38.742 ton.

“Ada tren kenaikan tonase rata-rata sebesar 8,1 persen. Dan pada saat Lebaran meningkat sampai dengan 12 persen,” kata Prima Mayaningtias saat berkunjung ke TPPAS Regional Sarimukti, Selasa (9/5/2023).

Akibatnya, daya tampung TPPAS Sarimukti melebihi batas sampai 786,44 persen. Saat ini, area Sarimukti seluas 43,6 hektare sudah terisi dengan total volume sampah 15.434.994 m3.

Padahal, menurut rancang bangun rinci atau Detail Engineering Design (DED), desain kapasitas awal hanya untuk 1.962.637 m3.

Selain lahan yang sudah overload, TPPAS Sarimukti hanya beroperasi 2 zona yakni zona 2 dan 3, dari 4 zona yang ada. Kondisi sampah di zona 2 saat ini pun sudah mencapai ketinggian hingga 50 meter, dan dinilai telah melebihi ambang batas ketinggian yang ditentukan.

“Kami membuka kembali zona 1 yang sebelumnya sudah penuh dengan sampah dan membuat manuver area, menambah gelaran batu pecah dan balok beton di jalan operasi dan manuver area untuk truk yang masuk. Sehingga bisa digunakan minggu ini juga," katanya.

Prima memaparkan faktor penyebab lainnya yang menyebabkan penumpukan sampah di TPS. Yakni kendala transportasi pengangkut sampah dari Kota Bandung yang tidak optimal, guyuran hujan, serta kemacetan arus mudik yang menyebabkan keterlambatan pengiriman sampah ke Sarimukti.

Pihaknya telah melakukan koordinasi secara intensif dengan Pemerintah Kota Bandung untuk bantuan alat berat, reaktivasi pembuangan sampah ke TPS Cicabe, penambahan armada pengangkutan dan upaya-upaya pengurangan dari sumber.

"Kami pun akan menambah buldozer dan ekskavator untuk mempercepat kerja," katanya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved