Apa itu FIFA Forward yang Tak Diberikan ke Indonesia Buntut Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Sanksi ini dirilis usai Indonesia batal menggelar Piala Dunia U-20 2023.

Editor: Ravianto
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Skuad timnas Indonesia sebelum laga melawan Vietnam pada leg pertama semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (6/1/2023) sore WIB.  

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - FIFA telah menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia pascapencabutan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bersyukur bahwa Indonesia hanya mendapatkan sanksi ringan dari FIFA.

Erick Thohi mengibaratkan Indonesia hanya mendapat "kartu kuning" dari FIFA, bukan "kartu merah".

"Sesuai arahan Presiden Jokowi, saya bernegosiasi sekaligus mempresentasikan blueprint transformasi sepak bola Indonesia kepada FIFA," tulis Erick Thohir di Instagram pribadinya, Kamis (6/4/2023).

FIFA merilis sanksi untuk sepak bola Indonesia. Hukuman itu dikeluarkan usai kisruh batal menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023.

Dalam situs resmi FIFA, dijelaskan bahwa Administrasi FIFA merekomendasikan menjatuhkan sanksi administrasi kepada Indonesia.

Logo FIFA.
Logo FIFA. (Dok. Google)

Sanksinya berupa pembekuan dana FIFA Forward, dana bantuan FIFA untuk pengembangan sepak bola di Indonesia.

"Presiden FIFA menjelaskan, setelah pertemuan minggu lalu, Administrasi FIFA, sebagai sanksi, untuk sementara merekomendasikan pembatasan penggunaan dana FIFA Forward sampai pemberitahuan lebih lanjut, dan sekarang akan menilai secara menyeluruh rencana strategis yang telah disajikan hari ini sebelum mengangkat sanksi ini," tulis FIFA.

Sanksi ini dirilis usai Indonesia batal menggelar Piala Dunia U-20 2023. FIFA resmi mencabut status tuan rumah Indonesia pada 29 Maret lalu.

Baca juga: Erick Thohir Bersyukur FIFA Beri Sanksi Ringan kepada Indonesia, Siap Bertanding di Ajang SEA Games

"Kita tidak dikasih kartu merah”

Usai pembatalan itu, Erick Thohir langsung terbang ke Eropa untuk bertemu lagi dengan FIFA.

Ia membawa blueprint yang berisi rencana pengembangan sepak bola Indonesia, sekaligus melobi FIFA terkait sanksi yang akan dijatuhkan.

Erick menjelaskan, sanksi FIFA ini mengibaratkan Indonesia terhindar dari kartu merah FIFA. Sebaliknya, hanya kartu kuning diberikan sehingga sepak bola Indonesia bisa berjalan seperti biasa.

"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepak bola bersama FIFA. Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," katanya, dalam rilis yang diterima detikSport.

Apa itu FIFA Forward?
FIFA Forward adalah dana bantuan FIFA untuk pengembangan sepak bola di seluruh dunia. Program ini berjalan sejak 2016 dan telah menyalurkan uang sebesar 2,8 miliar dolar AS kepada 6 konfederasi dan 211 asosiasi anggota, termasuk Indonesia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved