Ramadan 1443 H

Jadi Saksi Perkembangan Islam di Majalengka, Masjid Agung Al-Imam Ini Awalnya Bangunan Panggung

Masjid Agung Al-Imam yang berada di jantung kota ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Majalengka yang awalnya berupa bangunan panggung

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNCIREBON.COM/EKI YULIANTO
Masjid Agung Al-Imam yang berada di Alun-alun Majalengka ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Majalengka yang awalnya berupa bangunan panggung, kini sudah berusia 100 tahun. 

Renovasi yang dilakukan sekitar tahun 1888 tidak mengubah bentuk asli dari bangunan masjid yang berbentuk panggung.

Perubahan bangunan masjid dari bentuk panggung, baru dilakukan pada tahun 1900 ketika Kabupaten Majalengka dipimpin oleh Bupati Raden Mas Salam Salmon dengan penghulu kabupaten Kyai Haji Muhammad Ilyas.

”Renovasi yang dilakukan waktu itu hampir menyeluruh, sehingga mesjid yang tadinya berbentuk panggung diubah menjadi lantai,” jelas dia.

Perbaikan dan penambahan fasilitas terus dilakukan pada Masjid Al-Imam, seperti pada tahun 1967 pada masa Bupati Kolonel Raden Anwar Sutisna.

Baca juga: Ratusan Jemaah Datangi Masjid Raya Al-Imam Majalengka, Akhirnya Rasakan Lagi Momen yang Dirindukan

Renovasi kemudian diteruskan oleh penggantinya, yaitu Bupati Rd. Saleh Sediana.

Masjid yang semula hanya satu lantai, setelah renovasi berubah bentuk menjadi dua lantai.

“Perbaikan atau renovasi masjid ini memakan waktu yang cukup lama, secara keseluruhan pembangunan Al-Imam baru dapat dituntaskan pada tahun 1977,” katanya.

Tujuh tahun kemudian, tepatnya pada masa kepemimpinan Bupati Haji Rd.E. Djaelani, yaitu tahun 1984, perbaikan kembali dilakukan pada masjid Al-Imam.

Selain dilakukan perbaikan pada bagian gedung, pada tahun itu juga bangunan masjid diperluas agar bisa menampung jemaah yang lebih banyak.

Pembenahan terus dilakukan hingga tahun 1990, yaitu dengan mengubah bentuk atapnya menjadi bentuk kubah.

Dan perbaikan terakhir dilakukan pada tahun 2003 ketika Kabupaten Majalengka dipimpin oleh Bupati Hj. Tutty Hayati Anwar.

Menurut Naro, dari awal dibangun hingga sekarang, masjid Al-Imam bukan hanya sebagai tempat salat.

Masjid ini menjadi saksi sejarah perkembangan agama Islam di Kabupaten Majalengka.

Pembina Muslim Bikers Indonesia (MBI), Ustaz Subhan Bawazier mengisi tausiyah dalam tablig akbar yang digelar di Masjid Agung Al-Imam Majalengka, Sabtu (19/11/2022).
Pembina Muslim Bikers Indonesia (MBI), Ustaz Subhan Bawazier mengisi tausiyah dalam tablig akbar yang digelar di Masjid Agung Al-Imam Majalengka, Sabtu (19/11/2022). (TRIBUNCIREBON.COM/EKI YULIANTO)

“Karena di masjid ini dilakukan kegiatan peribadatan, penyebaran informasi keagamaan, menjalin ukhuwah Islamiyah serta pembinaan sosial kemasyarakatan serta pengembangan kebudayaan Islam,” ujarnya.

Baca juga: Parade Foto Wakaf Alquran di Masjid Agung Al-Ukhuwwah

Renovasi Masjid Al-Imam kembali dilakukan pads 2018 lalu.

Renovasi kali ini dilakukan dengan sumber anggaran bantuan Pemprov Jawa Barat.

Renovasi yang menelan anggaran miliaran rupiah itu membuat wajah masjid kebanggaan warga Majalengka ini terlihat lebih mewah dan megah, seperti yang terlihat sekarang. (*)

Silakan baca berita Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved