DPRD Jabar Soroti Masalah Pekerja Migran Indonesia, Cianjur Terbanyak Kedua Setelah Karawang

Tingginya angka permasalahan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Cianjur, menjadi perhatian anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Suherman.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Istimewa
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Suherman. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tingginya angka permasalahan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Cianjur, menjadi perhatian anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Suherman.

Asep mengatakan, pada pertengahan 2022, Kabupaten Cianjur menempati urutan kedua dengan permasalahan PMI terbanyak setelah Kabupaten Karawang.

"Kantong pekerja migran itu kan Indramayu, Karawang, Cianjur, dan permasalahan pekerja migran asal Cianjur ini cukup tinggi setelah Karawang," ujar Asep di sela penyebarluasan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia asal daerah Provinsi Jawa Barat kepada Masyarakat Cianjur, Senin (20/3/23).

Asep menyebutkan banyak persoalan para pekerja migran seperti halnya hilang kontak, gaji tak dibayarkan, sakit, disiksa majikan, sulit pulang, dan lainnya.

Padahal, menurut Asep, negara berutang banyak kepada para pekerja migran Indonesia sebagai pahlawan devisa yang telah menyumbangkan remitansi triliunan rupiah setiap tahun.

"Makanya DPRD Jabar merasa penting dan disusunnya peraturan daerah ini merupakan upaya untuk melindungi kepentingan para pekerja migran Indonesia serta keluarganya, baik dalam aspek hukum, ekonomi, dan sosial," jelas Asep.

Asep menekankan penyebarluasan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia asal daerah Provinsi Jawa Barat ini menjadi sangat penting agar masyarakat memehami berbagai kebijakan-kebijakan yang telah dibuat pemerintah untuk melindungi para pekerja migran ini.

"Melalui perda ini kita atur pra dan pasca-bekerja sehingga persoalan-persoalan yang sering timbul setelahnya ini memang harus sudah dipersiapkan. Dan kita akan meminimalisasi persoalan-persoalan tersebut," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved