Santri Dibegal di Cimahi

Detik-detik Santri di Cimahi Dibacok saat Mau Tadarusan di Melong Green, Dicekik dan Tas Digeledah

Detik-detik seorang santri di Cimahi menjadi korban begal diceritakan kembali oleh ibu korban.

|
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Google
Ilustrasi--- Santi di Cimahi jadi korban begal di Kompleks Melong Green, Rabu (29/3/2023. Ibu korban ceritakan detik-detik pembegalan. 

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Detik-detik seorang santri di Cimahi menjadi korban begal diceritakan kembali oleh ibu korban.

Seperti diketahui, santri yang menjadi korban begal itu adalah AH (11 tahun).

Dia dibegal saat berangkat ke masjid di Kompleks Melong Green, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Selasa (27/3/2023) sekitar pukul 04.30 WIB.

Bocah kelas 5 SD itu mengalami luka bacok di bagian tangan dan HP korban pun dirampas pelaku yang berjumlah dua orang.

Ibu korban Dewi (35) mengatakan, kejadian pembegalan yang menimpa anaknya itu bermula saat korban akan berangkat Salat Subuh berjamaah dan kegiatan tadarus di Masjid Nurul Iman, Kompleks Melong Green.

"Kata anak saya saat itu dia lewat jalan raya, lalu di situ anak saya juga sudah lihat ada laki-laki dua orang naik motor, mereka lagi lihat kiri kanan, terus melihat anak saya," ujarnya saat dihubungi, Rabu (29/3/2023).

Saat itu, kata Dewi, anaknya sudah memiliki feeling bahwa kedua pria tersebut akan berbuat jahat, tetapi korban tidak sampai berlari atau balik lagi ke rumah untuk menyelamatkan diri.

"Anak saya cerita sudah ada feeling mau diapa-apain sama dua orang itu. Di situ anak saya sudah ketakutan, tapi kalau balik lagi takutnya dicegat dan kejar, jadi dia itu terus jalan," kata Dewi.

Setelah tiba di gerbang masuk Kompleks Melong Green, kata dia, dua orang laki-laki itu langsung mendekat dan dipepet, lalu para pelaku tersebut meminta korban untuk berhenti.

"Di situ tiba-tiba anak saya dicekik oleh pelaku, baru digeledah dicari HP-nya. Anak saya juga diancam oleh pelaku sambil mengeluarkan senjata tajam," ucapnya.

Setelah itu, kata dia, kedua pelaku langsung kabur dan meninggalkan korban dalam keadaan berlumuran darah dengan kondisi tangan kanan terluka akibat sabetan senjata tajam.

Dewi mengatakan, sesaat setelah pembegalan tersebut anaknya tak menyadari bahwa dia sudah dibacok pelaku meski bajunya sudah berlumuran darah dan kondisinya pun sobek.

"Terus ada belas tusukan juga di punggungnya, tapi kata polis itu cuma pakai ujung celurit. Setelah kejadian itu dia lari-lari ke rumah sambil teriak-teriak mamah tolong," ujar Dewi.

Saat itu Dewi pun merasa kaget karena anaknya sudah dalam kondisi terluka pada bagian tangan dan dia langsung dibawa ke rumah sakit terdekat agar segera mendapat penanganan medis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved