Kondisi Kompleks Makam Syekh Tubagus Abdullah, Penyebar Agama Islam Pertama di Kota Tasik, Kumuh

Walau sudah resmi menjadi situs cagar budaya, kompleks makam Syekh Tubagus Abdullah di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, tampak tak terawat.

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Salah satu sudut kompleks makam Syekh Tubagus Abdullah di Tasikmalaya yang tampak tak terurus.  

Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Walau sudah resmi menjadi situs cagar budaya, kompleks makam Syekh Tubagus Abdullah di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, tampak tak terawat.

Pemantauan di lokasi, Jumat (24/03/23), menunjukkan, kondisi kompleks makam tokoh ulama yang diyakini pembawa syiar Islam pertama di Tasikmalaya itu terkesan kumuh.

Sejumlah bangunan, terdiri dari musala, tempat duduk-duduk, serta tempat peziarah berdoa, tampak kusam.

Kondisi lingkungan sekitar pun tampak kotor.

Baca juga: Kisah Syekh Tubagus Abdullah, Dipercaya Sebagai Ulama Pertama Penyebar Agama Islam di Kota Tasik

Sampah dedaunan berserakan, pertanda jarang tersentuh kegiatan bersih-bersih.

Kompleks makam Syekh Tubagus Abdullah persisnya terletak di kawasan hutan kecil tapi ditumbuhi pohon besar di Kampung Sukabetah, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Purbaratu.

Salah seorang warga setempat, Adam (24), menuturkan, tingkat kunjungan ziarah ke makam Syekh Tubagus Abdullah tergolong rendah sehingga kurang perawatan.

"Yang berziarah sebenarnya selalu ada. Tapi tidak banyak sehingga jarang tersentuh perawatan," kata Adam.

Ia mengungkapkan, meski berstatus cagar budaya, makam Syekh Tubagus Abdullah hampir tak tersentuh penanganan pemerintah.

"Seingat saya, pembuatan pagar, musala, tempat duduk serta tempat peziarah berdoa dibangun atas swadaya warga setelah jadi cagar budaya," ujar Adam.

Namun setelah resmi berstatus cagat budaya, tingkat kunjungan peziarah tak ada perkembangan.

Padahal makam Syekh Tubagus Abdullah ini masuk paket wisata religi.

"Karena jumlah peziarah sedikit, warga akhirnya mulai meninggalkan kompleks makam. Harusnya diurus langsung pemerintah," kata Adam. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved