Kisah Syekh Tubagus Abdullah, Dipercaya Sebagai Ulama Pertama Penyebar Agama Islam di Kota Tasik

Menurut Ustaz Adung, Syekh Tubagus Abdullah datang dari Banten dengan istrinya, Nyai Beuyi, menetap di Kampung Sukabetah untuk menyebarkan agama Islam

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Seorang warga berziarah ke makam Syekh Tubagus Badullah di Jalan Tubagus Abdullah, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.Ā  

Laporan Wartawan Tribun JabarĀ Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Sebuah kompleks makam kuno yang dijadikan situs cagar budaya di Kampung Sukabetah, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, dipercaya sebagai tempat asal-muasal syiar Islam di Kota Tasikmalaya.

Warga sekitar memercayai bahwa di kompleks itu pernah berdiri sebuah pesantren, sebagai tempat pertama kali syiar Islam dilakukan di Tasikmalaya.

Di kompleks makam kuno itu, selain terdapat puluhan makam yang diduga makam para santri, juga terdapat makam tokoh ulama saat itu, Syekh Tubagus Abdullah.

"Cerita turun-temurun di daerah kami bahwa Syekh Tubagus Abdullah merupakan tokoh ulama yang pertama kali menyebarkan agama Islam di Tasikmalaya," kata tokoh warga setempat, Ustaz Adung, saat ditemui, Jumat (24/03/23).

Baca juga: Jadwal Buka Puasa 2 Ramadhan 1444 H Jumat 24 Maret 2023 Wilayah Garut, Tasikmalaya, dan Sekitarnya

Menurut Ustaz Adung, Syekh Tubagus Abdullah datang dari Banten bersama istrinya, Nyai Beuyi, dan menetap di Kampung Sukabetah untuk menyebarkan agama Islam.

"Syekh Tubagus Abdullah datang ke Tasikmalaya kemudian menetap untuk syiar Islam dan akhirnya wafat antara tahun 1.300-1.400 Masehi," ujar Ustaz Adung.

Masih dari cerita turun-temurun, kata Ustaz Adung, keberadaan Syekh Tubagus Abdullah di Tasikmalaya juga berkaitan dengan datangnya Syekh Abdul Muhyi di Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.

Konon saat itu ada sejumlah ulama besar datang ke Tasikmalaya untuk menyebarkan agama Islam.

"Dua di antaranya, Syekh Tubagus Abdullah menetap di Sukabetah, sedangkan Syekh Abdu Muhyi memilih di Pamijahan," ujar Ustad Adung.

Kedatangan Syekh Tubagus Abdullah ke Sukabetah sempat mendapat tantangan tokoh Hindu setempat, yaitu Eyang Balung Tunggal.

Kemudian diadakan adu kekuatan membuat sungai dalam semalam.

"Eyang Balung Tunggal mengalami kekalahan sehingga ia mempersilakan Syekh Tubagus Abdullah untuk menetap. Nasib Eyang Balung Tunggal sendiri tidak jelas, apakah akhirnya masuk Islam atau pergi," kata Ustaz Adung.

Makam Syekh Tubagus Abdullah letaknya berdampingan dengan Nyai Beuyi.

Letaknya berada di sebuah kawasan hutan tepian Sungai Citanduy di Kampung Sukabetah.

Pengunjung yang hendak berziarah masuk melalui Jalan Padasuka, Kecamatan Tawang. Kemudian tembus ke Jalan Tubagus Abdullah.

Setelah sekitar 2 km perjalanan, akan menemui gapura makam di tepi kiri jalan.

Dari situ masih harus jalan kaki sekitar 200 meter dan akhirnya sampai di kompleks makam yang sejuk dirimbuni pepohonan besar. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved