Pemprov Jabar Percepat Perbaikan SMKN Gunung Putri yang Roboh, Target Selesai Desember 2025

Dalam kejadian ini, 41 siswa mengalami luka-luka, 5 di antaranya masih dalam observasi karena mengalami cedera patah tulang.

Warta Kota / Hironimus Rama
ATAP AMBRUK - Atap bangunan SMKN 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, ambruk dan rusak parah, Senin (3/11/2025). Atap baja ringan dan genteng bangunan sebagian besar jatuh ke lantai, sementara sebagian masih tergantung di dinding bangunan yang masih utuh. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak sekolah, bangunan yang ambruk dibangun tahun 2003 dan sempat direnovasi pada 2015. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera melakukan perbaikan bangunan SMKN Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang roboh, Senin 3 November 2025. 

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Purwanto menargetkan koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Jabar tuntas dalam waktu satu minggu, agar pembangunan ruang kelas dapat segera dimulai.

"Ya, selesai Desember lah. Kita minta ajukan Belanja Tidak Terduga (BTT)," ujar Purwanto, Selasa (4/11/2025).

Berdasarkan hasil peninjauan di lokasi kejadian, kata dia, atap sekolah tersebut roboh akibat dahan pohon besar yang menimpa. Sehingga menarik kerangka baja ringan bangunan dan mengoyak atap.

Akibat kejadian itu, berdasarkan data Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, 41 siswa mengalami luka-luka, 5 di antaranya masih dalam observasi karena mengalami cedera patah tulang.

Purwanto memastikan, seluruh biaya pengobatan korban ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jabar maupun Pemerintah Kabupaten Bogor

“Amanat Pak Gubernur jelas, pastikan anak-anak sehat kembali, ruang kelas segera dibangun, dan pembelajaran bisa berjalan seperti semula,” ujar Purwanto, Selasa (4/11/2025).

Selain itu, untuk memastikan proses belajar tidak terganggu, pihaknya telah menyiapkan skema pembelajaran daring bergilir bagi siswa. 

"Kepala sekolah sudah diminta menyusun jadwal dan langkah penenangan bagi peserta didik," katanya.

Selain langkah tanggap darurat, Disdik Jabar juga mengambil langkah pencegahan dengan meminta sekolah-sekolah melakukan mitigasi terhadap cuaca ekstrem. 

Pohon-pohon besar di sekitar ruang belajar segera dipangkas atau ditebang dan bangunan yang dinilai tidak layak harus dikosongkan sementara.

“Setiap sekolah harus waspada terhadap risiko hujan dan angin kencang. Kondisi seperti ini harus dimitigasi dengan baik," ucapnya. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved