Sedihnya Nano di Pangandaran, Sapinya Mati Tersambar Petir Padahal Buat Bekal Nikah
Nano (33) satu warga di Pangandaran sedih dan bingung dengan kasus sapinya yang mati tersambar petir.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Nano (33) satu warga di Pangandaran sedih dan bingung dengan kasus sapinya yang mati tersambar petir.
Nano kehilangan modal untuk menikah dengan matinya sapi itu.
Peristiwa sapi mati tersambar petir terjadi di Blok Karangtalun RW 09, Dusun Karangmukti, Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Kamis (23/3/2023) sekitar pukul 02.00 WIB.
Nano merupakan satu di antara pemilik sapi empat ekor yang mati tersambar petir.
Selain milik Nano, dua ekor sapi milik Ruswan dan satu ekor sapi milik Mamat juga bernasib sama.
Bagi Nano, seekor sapi yang mati tersambar petir ini adalah hasil jerih payahnya selama tiga tahun merawat sapi milik orang lain.
"Jadi, sapi milik Nano yang mati tersambar petir itu, bekal untuk modal nikah. Saya juga ikut terharu, karena orangnya prihatin," ujar Tatang Tahyan, Ketua RW 09, dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Kamis (23/3/2023) sore.
Menurutnya, Nano setiap hari merawat sapinya yang sekarang mati tersambar petir.
"Padahal, sapi itu buat modal untuk nikah dan sudah dirawat sekitar tiga tahun," katanya.
Nano yang masih berstatus bujang dan sudah berusia 33 tahun ini tinggal bersama neneknya.
Baca juga: Warga Pangandaran Ini Alami Kerugian Rp 70 Juta Akibat Empat Sapinya Tersambar Petir di Kandang
"Nano ditinggal orang tuanya yang sudah cerai," ucap Tatang.
Nano ini hanya punya bekal satu ekor sapi yang sekarang sudah mati.
"Itu juga hasil jerih payahnya merawat sapi milik orang lain. Kalau di sini istilahnya maro (jasa dibayar sapi yang diternaknya) sapi," ucapnya.
Setelah sapinya mati, Nano sempat kebingungan dan berharap ada gantinya untuk modal nikah.
"Tadi, Nano sempat bingung. Tapi, kita kasih support supaya semangat mencari rezeki. Insyaallah, rezeki di luar itu juga banyak," ujarnya.
Mengenai waktu menikah belum ditentukan karena sampai sekarang juga Nano belum ada calon istrinya.
"Cuman, sehari-hari sering ngomong ke tetangga, sapi itu buat bekal nikahnya. Sekarang, tinggal mencari calon istrinya," ucap Tatang.
Selain Nano, Mamat yang sapinya mati tersambar petir juga dari keluarga yang serba kekurangan.
"Mamat ini, seorang yatim-piatu yang sekarang numpang tidur di kakaknya," kata Tatang.
Kalau Ruswan, ucap dia, ekonominya cukup stabil karena selain peternak, dia juga seorang bakul sapi yang cukup terkenal di Pangandaran. (*)
| Pangandaran Masuk 6 Besar IHAI 2025, Bukti Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan |
|
|---|
| Mantan Sekdes di Pangandaran Ditangkap Saat Bareng Istri, Diduga Tilap DD Rp 706 Juta |
|
|---|
| Cerita Ajat 3 Tahun Bolak-balik Pangandaran-Banyumas untuk Cuci Darah, Kini Bisa di RSUD Pandega |
|
|---|
| Ratusan Keluarga Terdampak Banjir Pangandaran, Warga Cihideung Inisiatif Dirikan Dapur Umum |
|
|---|
| Cuaca Ekstrem Diperkirakan Hingga April 2026, Polres Pangandaran akan Dirikan Posko Siaga Bencana |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/sapi-tersambar-petir-di-pngdr.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.