Hari Ini Ribuan Korban Dugaan Investasi Bodong Madu Klanceng Se-Indonesia akan Berdemo di Jakarta

Sekitar 1.500 orang dari seluruh Indonesia yang menjadi korban dugaan investasi bodong madu klanceng akan berdemo ke Jakarta pada Kamis (16/3/2023).

Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Aldi M Perdana
E Herdiana, penasihat PPLKNI, bersama sekitar 200 orang dari wilayah Kabupaten-Kota Tasikmalaya di tengah persiapan keberangkatannya ke Jakarta guna menuntut kasus dugaan investasi bodong madu klanceng. 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNJABAR.ID, KABUPATEN TASIKMALAYA - Sekitar 1.500 orang dari seluruh Indonesia yang menjadi korban dugaan investasi bodong madu klanceng akan berdemo ke Jakarta pada Kamis (16/3/2023).

Dari wilayah Kabupaten-Kota Tasikmalaya sendiri, diperkirakan 200 orang, yang tergabung ke dalam Perkumpulan Peternak Lebah Klanceng Nasional Indonesia (PPLKNI), akan berangkat ke Jakarta menggunakan tiga bus serta beberapa kendaraan pribadi.

Total korban dugaan investasi bodong madu klanceng se-Indonesia ini sebanyak 30.000 orang dengan total kerugian sebesar Rp1,6 Triliun.

“Kami (bertujuan) demo damai, bukan untuk perusakan, SARA tidak, politik tidak, hanya untuk dilihat oleh pemerintah, khususnya Pak Jokowi, bahwa ini rakyat kecil, tolong dikembalikan uangnya segera oleh pihak PT MBM, itu,” ungkap E Herdiana selaku Penasihat PPLKNI kepada TribunPriangan.com pada Rabu (15/3/2023) tengah malam.

Pihaknya juga telah melayangkan surat ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) terkait kasus ini.

Saat ini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.

Oleh sebab itu, Herdiana mengatakan, bahwa demo ini juga salah satu cara PPLKNI untuk mendorong berbagai pihak supaya mengusut kasus dugaan investasi bodong ini sampai tuntas.

“Saya tidak akan bicara masalah siapa yang menjadi dalang dari semua ini, nanti biar sama penyidik."

"Pengennya, setelah selesai dari Bareskrim, setelah penyidikan, usut tuntas habis, uang kembalikan kepada kami. Itu intinya begitu,” tuturnya.

Pihaknya juga menilai, dugaan investasi bodong madu klanceng yang sudah berjalan selama tiga tahun ini menemui titik jenuhnya saat mitra yang bergabung berada di angka 30.000 orang se-Indonesia.

“Akhirnya mereka menipu. Seolah-olah mengulur waktu (untuk membayar panen madu klanceng kepada para mitranya)."

"Sambil mengulur waktu, mereka mengajukan ke Pengadilan Negeri (PN) Niaga supaya perusahaannya dipailitkan,” ungkap Herdiana.

Hal tersebut membuat pihaknya segera mendatangi PN Niaga guna menggagalkan perusahaan tersebut berstatus pailit.

“Jadi sekali lagi, tujuan demo ini bukan untuk hura-hura, bukan untuk SARA, bukan untuk politik, tapi murni menuntut hak kami yang dirugikan oleh pihak PT MBM, supaya didengar oleh pemerintah, ada perintah dari Pak Jokowi untuk diselesaikan sesegera mungkin, itu harapan kami,” kata Herdiana. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved