Nurasiah Guru SMPN 1 Cijeungjing yang Meninggal saat Mengajar Dimakamkan Tanpa Kehadiran Anak Sulung

para pelayat masih terus berdatangan baik yang ke rumah duka maupun yang langsung  ke makam.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Andri M Dani
Linda, Wulan, Rikal, dan temannya sesama siswa kelas IX B SMPN 1 Cijeungjing berdoa di makam wali kelasnya, Nurasiah yang meninggal mendadak, Senin (6/3/2023) pagi. 

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Semula jenazah Nurasiah SPd, guru PAI SMPN 1 Cijeungjing Ciamis yang meninggal mendadak saat mengajar Senin (6/3) sekitar pukul 09.15 siang akan dimakamkan Senin (6/3) malamnya karena masih menunggu kehadiran anak sulung almarhumah  dari Yogyakarta.

Tapi atas berbagai pertimbangan  akhirnya jenazah almarhumah Nurasiah SPd dikuburkan selepas Asar di Kompek Pemakaman  Umum (TPU) Pamalayan Kulon Desa Pamalayan Cijeungjing sekitar 200 meter dari rumah Senin (6/3) sore.

“Sudah dimakamkan usai Asar barusan,” ujar Dadang Mulyana, suami almarhumah kepada Tribun di rumah duka di Dusun Pamalayan Kulon Senin (6/3).

Sampai selepas Asar menjelang magrib,  para pelayat masih terus berdatangan baik yang ke rumah duka maupun yang langsung  ke makam.

Baik itu sanak saudara, warga, bahkan juga alumni-alumni SMPN 1 Cijeungjing yang sudah duduk di SMA, SMK maupun Aliyah.

Menurut Ujang, adik ipar almarhumah Nurasiah, jenazah kakak iparnya tersebut dimakamkan lebih cepat dari rencana semula karena cuaca Senin (6/3) sore tersebut sudah mendung.

Linda, Wulan, Rikal, dan temannya sesama siswa kelas IX B SMPN 1 Cijeungjing berdoa di makam wali kelasnya, Nurasiah di TPU Pamalayan Cijeungjing, Ciamis, Senin (6/3/2023) sore. Nurasiah meninggal mendadak, pada Senin pagi
Linda, Wulan, Rikal, dan temannya sesama siswa kelas IX B SMPN 1 Cijeungjing berdoa di makam wali kelasnya, Nurasiah di TPU Pamalayan Cijeungjing, Ciamis, Senin (6/3/2023) sore. Nurasiah meninggal mendadak, pada Senin pagi (Tribun Jabar/Andri M Dani)

Khawatirkan akan turun hujan lebat, seperti yang tiap sore mengguyur Ciamis beberapa hari terakhir.

“Terlebih Azmi (anak sulung almarhumah) saat dihubungi masih dalam perjalanan, baru sampai Kroya. Masih jauh,” ujar Ujang kepada Tribun.

Atas kesepakatan keluarga, akhirnya jenazah almarhumah dimakamkan lebih cepat, yakni Senin (6/3) sore itu juga.

Baca juga: Detik-detik Guru SMPN 1 Cijeungjing Meninggal saat Mengajar, Tiba-tiba Terkulai Lemas di Kursi

Semula menurut informasi Kepsek SMPN 1 Cijeungjing, H Uus Rusmawan SPD, jenazah almarhumah Nurasiah SPd akan dikuburkan malam hari Senin itu karena masih menunggu kedatangan   anak sulung almarhumah dari Yogyakarta.

Seperti yang diungkapkan Ujang, anak sulung almarhumah Nurasiah SPd, yakni Azmi (25) selama ini tinggal dan kuliah di Yogyakarta.

“Baru saja tamat dari Universitas KH Ahmad Dahlan Yogyakarta.  Juga baru terima kerja di PT KAI, alhamdulilah,” katanya.

Menjelang Magrib selepas Asar, Senin (6/3) sore tersebut menurut Ujang, Azmi masih dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Ciamis dengan naik angkutan umum . “Baru sampai Kroya,” ujar Ujang.

Menurut pihak keluarga, alamarhumah Nurasiah SPD memang punya riwayat penyakit jantung, setiap sebulan sekali kontrol ke rumah sakit   (andri m dani )
 

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved