Breaking News

Gempa Bumi di Cianjur

Spanduk Tagih Janji Pemerintah soal Perbaikan Rumah Korban Gempa Terpasang di Pinggir Jalan Cianjur

Spanduk menagih janji pemerintah dari korban terdampak gempa bumi terpasang di Jalan Raya Cipanas Kabupaten Cianjur

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
Spanduk menagih janji pemerintah dari korban terdampak gempa bumi terpasang di Jalan Raya Cipanas, tapatnya di Kampung Babakan Pos Desa, Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Minggu (5/2/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Spanduk menagih janji pemerintah dari korban terdampak gempa bumi terpasang di Jalan Raya Cipanas, tapatnya di Kampung Babakan Pos Desa, Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Spanduk yang berukuran sekitar 10 X 5 meter tersebut bertuliskan "Kami Menagih Janji, Satu Bulan Lagi Ramadan, Kapan Kami Bisa Pulang dan Berpuasa Dengan Keluarga di Rumah, Buatlah kebijakan yang sederhana dan manusiawi'.

Tati (38), warga Kampung Babakan Pos mengaku, tidak mengetahui pihak yang memasang spanduk tersebur. Namun orang itu sempat meminta izin untuk memasang spanduk tersebut.

Baca juga: Kecelakaan di Jalan Tanggeung-Cibinong Cianjur: Truk Boks Hindari Motor, Bantir Setir Lalu Terguling

"Sebelum dipasang ada orang datang, bukan orang sini, minta izin ke yang punya tenda, di kasih izin ini kan bukan tempat kami," kata dia.

Namun di sisi lain, dia bersama sebanyak 26 Kepala Keluarga (KK) masih tinggal di tenda Huntara. Dan sekarang setiap satu tenda di isi 3 hingga 4 KK.

"Kita pengenya sebelum bulan ramadan, sudah bisa tinggal di rumah tidak di tenda huntara. Semua warga yang masih tinggal di tenda pengenya sudah tinggal di rumah sebelum bulan puasa," katanya.

Ia mengatakan, warga yang tinggal di tenda hunian sementara masih menunggu bantuan dana stimulan perbaikan rumah dari pemerintah.

"Terakhir bantuan dana stimulan perbaikan rumah datanya sudah masuk, lalu informasi terakhir dari Kepala Desa tinggal bikin nomer rekening. Namun hingga sekarang belum ada," katanya.

Tati mengungkapkan, rata-rata rumah warga di Kampung Babakan Pos hancur, dan rusak sedang. Namun meski rusak sedang rumahnya tidak layak untuk di tempati.

"Sekarang selama tinggal di tenda hunian sementara, warga masih mengandalkan bantuan dari relawan, kalau dari pemerintah desa dan pemerintah sudah tak ada," kata dia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved