Fosil Tempurung Kepala dan Tulang Belulang Ditemukan di Gua Aul, Diduga Tengkorak Manusia Purba
Tiga orang arkeolog yang datang ke Gua Aul, Selasa (28/2), menemukan sejumlah fosil yang diduga artefak dan sisa tengkorak diduga manusia purba.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Tiga orang arkeolog yang datang ke Gua Aul, Selasa (28/2), menemukan sejumlah fosil yang diduga artefak dan sisa tengkorak diduga manusia purba.
“Kemarin (Selasa, 28/2) siang memang ada tiga orang arkeolog datang ke sini (Gua Aul) katanya dari Bandung,” ujar Rahmat Emen, Wakil Ketua Pokdarwis Cikupa yang dipercaya mengelola kawasan perbukitan Pasir Aul Cikupa tersebut kepada Tribun Jabar, Rabu (1/3/2023).
Menurut Rahmat Emen, ketiga orang arkeolog tersebut sebenarnya lagi melakukan penelitian di Pangandaran. Namun, ketika mendapat informasi ada gua di Cikupa mereka datang ke Cikupa Selasa (28/2/2023).
“Mereka, tim arkeolog tersebut masuk ke dalam gua. Dan menemukan fosil berupa pecahan tempurung. Yang diduga tempurung kepala manusia purba,” terangnya.
Baca juga: Fosil Hewan Ditemukan Kembali di Majalengka, Warga Temukan Potongan Rusa Purba di Tengah Hutan
Juga ditemukan fosil tulang belulang, fosil haremis, dan fosil berupa batu bulat mirip telur.
“Fosil batu bulat mirip telur tersebut ada 4 buah, dengan diameter variatif 5 sampai 7 cm. Belum diketahui itu fosil apa,” ujar Rahmat Emen.
Dan sejumlah temuan tersebut arkeolog tersebut menurut Emen disimpan di saung direksikit kawasan Bukit Aul.
Menurut Emen, kawasan Pasir Aul yang berada sekitar 2,5 km dari Balai Desa Cikupa Kecamatan Banjar Anyar tersebut sejak bulan Juli 2022 lalu ditat untuk jadi kawasan objek wisata.
“Saya beberapa kali masuk guha juga menemukan macam-macam fosil, seperti tulang belulang. Mungkin dulu ada kehidupan di guha tersebut.
"Sekarang, kan lagi ditata untuk objek wisata. Ada gua, ada view yang indah dari titik pandang dari atas bukit melihat ke arah Banjarsari. Juga ada air panas (Cipanas) dengan lokasi sekitar 1 km dibawah bukit,” katanya.
Mengenai temuan sejumlah artefak arkeolog, fosil tersebut menurut Emen, tentu penelitian arkeolog yang bisa memastikan.
“Kami sekarang kosentrasi pada penataan Pasir Aul, sebagai objek wisata. Luas arealnya cukup luas sekitar 10 hektare. Lahan milik pribadi,” ujar Rahmat Emen. (andri m dani)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
| Sekolah Rakyat Rintisan Siap Dibangun di Ciamis, Dinsos Siapkan Lokasinya |
|
|---|
| Mengintip Kondisi Bayi yang Ditemukan di Musala Ciamis, Sudah Punya Nama Cantik, Dirawat di Bandung |
|
|---|
| Pembuang Bayi di Depan Musala di Ciamis Ternyata Sepasang Kekasih, Malu dan Takut Jadi Motif Utama |
|
|---|
| Truk Pengangkut Wortel Terguling di Jalan Berbelok Wilayah Ciamis, Diduga Alami Rem Blong |
|
|---|
| Viral Video Detik-detik Sopir Ambulans Meninggal Usai Antarkan Jenazah di Ciamis, Terkuak Sosoknya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/kondisi-di-luar-gua-aul.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.