Terminal Indihiang Tasik Selalu Sepi Bagai 'Terminal Hantu', Akan Diusulkan Jadi Terminal Terpadu

Sejak dioperasikan 2007 lalu, Terminal Tipe A Indihiang memang tak pernah ramai dari penumpang.

firman suryaman/tribun jabar
Terminal Tipe A Indihiang Kota Tasikmalaya di Jalan Brigjen Wasita Kusumah, Rabu (14/2/2023). 

Hal senada dikatakan Iwan (40), warga Jalan AH Nasution. Menurutnya, andai saja sejak awal dibangun lokasi terminal ini di lokasi yang kini berdiri Bale Kota, terminal ini tak akan sesepi ini.

Minimnya sarana angkutan dari wilayah perkotaan menuju terminal juga menjadi penyebab sepinya terminal.

Dengan kondisi seperti itu, warga pun akhirnya memilih naik di pool-pool bus yang lokasinya lebih dekat dan mudah dijangkau angkot maupun ojol.

Akibatnya, para sopir bus AKDP dan bus tiga perempat yang melayani trayek dekat pun menjadi enggan masuk terminal. Mereka memilih mangkal di luar terminal, karena di situ lah ternyata penumpang menunggu.

Baca juga: Terminal Tipe A Indihiang Tasikmalaya Terbengkalai, Pengamat Transportasi : Pemerintah Harus Tegas

Terminal Terpadu

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Koswara, mengatakan Terminal Indihiang di Kota Tasikmalaya ini sebenarnya bisa saja dikembangkan menjadi terminal terpadu.

Namun, pengembangan ini tentu memerlukan kajian lebih lanjut.

Ia pun belum mengusulkan program-program untuk meramaikan aktivitas di Terminal Indihiang kepada Kementerian Perhubungan selaku pihak yang berwenang mengelolanya.

"Terminal Indihiang punya Kemenhub. Saat ini belum (mengajukan program pengembangan Terminal Indihiang), mungkin ke depannya jadi terminal terpadu," katanya melalui ponsel, Kamis (16/2).

Sebelumnya, Korsatpel Terminal Tipe A Indihiang, A Sardi, menegaskan aktivitas menaikturunkan penumpang di pool sebenarnya melanggar aturan.

"Regulasinya sudah jelas, wajib hukumnya menaikkan dan menurunkan penumpang di terminal bukan di tempat lain, seperti pool maupun terminal bayangan," kata Sardi.

Ia mengaku sudah melakukan sosialisasi ke sejumlah pool bus terkait regulasi tersebut.

"Kami meminta pihak pool mulai melaksanakan aturan, yakni bertahap memindahkan aktivitas menaikturunkan penumpang di terminal," kata Sardi.

Terpisah, Kepala Operasional Pool Bus Budiman, Ahmad Lujen, mengakui pool bus yang ia kelola semula memang hanya sebagai garasi bus dan tempat perbaikan.

Namun seiring berjalannya waktu, mulai berdatangan penumpang yang naik dari pool.

Baca juga: Penumpang Malas ke Terminal Indihiang Tasikmalaya Karena Jauh, Akhirnya Pilih Langsung ke Pool Bus

Para penumpang ini, ujarnya, mengaku malas datang ke terminal karena terlalu jauh.

"Kami tak bisa apa-apa. Kasihan kalau ditolak," ujarnya.

(firman suryaman/syarif abdussalam)

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved