Penumpang Malas ke Terminal Indihiang Tasikmalaya Karena Jauh, Akhirnya Pilih Langsung ke Pool Bus

Karena kondisi Terminal Indihiang yang nyaris tak ada penumpang, bus-bus eksekutif jurusan Jabodetabek yang datang pun hanya berhenti sebentar

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ravianto
firman suryaman/tribun jabar
Terminal Tipe A Indihiang Kota Tasikmalaya di Jalan Brigjen Wasita Kusumah, Rabu (14/2/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Terminal Indihiang Tasikmalaya sepi penumpang.

Karena kondisi Terminal Indihiang yang nyaris tak ada penumpang, bus-bus eksekutif jurusan Jabodetabek yang datang pun hanya berhenti sebentar dan berangkat lagi. 

Hal ini membuat penumpang malas ke terminal dan memilih langsung ke pool bus.

Lokasi dua pool bus besar di Tasikmalaya, PO Budiman dan PO Primajasa memang lebih mudah dijangkau masyarakat ketimbang Terminal Indihiang.

Pool bus tersebut sebenarnya hanya garasi, namun kini menjelma jadi terminal bayangan karena para penumpang memilih ke sana.

"Lokasi terminal terlalu jauh, membuat kami malas. Mending naik di pool atau di lokasi lain yang lebih dekat," kata Isal (45), warga Jalan Letjen Ibrahim Adjie, yang kerap bepergian ke luar kota, Rabu (8/2).

Terminal Tipe A Indihiang Kota Tasikmalaya di Jalan Brigjen Wasita Kusumah, Rabu (14/2/2023).
Terminal Tipe A Indihiang Kota Tasikmalaya di Jalan Brigjen Wasita Kusumah, Rabu (14/2/2023). (firman suryaman/tribun jabar)

Warga lainnya, Kristiadi (38), menyebutkan, minimnya sarana angkutan dari wilayah perkotaan menuju terminal juga menjadi penyebab sepinya terminal.

Minimnya angkutan menyebabkan biaya ongkos tinggi untuk mencapai terminal karena harus naik beberapa kali angkot.

"Mau naik ojol ke terminal juga tak bisa karena ojol dilarang masuk terminal, khawatir berbenturan dengan ojek pangkalan, seperti yang pernah terjadi sebelumnya," ujar Kristiadi.

Baca juga: LIPSUS Terminal Indihiang Tasikmalaya Jadi Terminal Hantu, Lebih Cocok Jadi Rumah Sakit kata Warga

KEPALA Operasional Pool Bus Budiman, Ahmad Lujen, mengakui pool bus yang ia kelola kini juga berfungsi sebagai tempat menaikkan dan menurunkan penumpang bus. Padahal, ungkap Ahmad, semula pool ini hanya berfungsi sebagai garasi bus dan tempat perbaikan. Namun, seiring berjalannya waktu, mulai berdatangan penumpang yang naik dari pool. 

Para calon penumpang, ujarnya, mereka mengaku malas datang ke terminal karena terlalu jauh, sehingga memilih langsung datang ke pool.

"Kami tak bisa apa-apa. Kasihan kalau ditolak. Lagi pula pool berfungsi sebagai agen. Kami tidak menaikkan penumpang di jalan," ujar Lujen,  Jumat (10/2).

Beralih fungsinya pool bus menjadi terminal bayangan ini rupanya juga diketahui oleh Koordinator Satuan Pelaksana (Korsatpel) Terminal Tipe A Indihiang Kota Tasikmalaya, A Sardi. Sardi mengatakan, aktivitas menaikturunkan penumpang di pool bus ini sebenarnya melanggar aturan.

"Sebab, regulasinya sudah jelas, wajib hukumnya menaikkan dan menurunkan penumpang di terminal, bukan di tempat lain, seperti pool maupun terminal bayangan," kata Sardi.

Berbagai upaya, ujarnya, sudah dilakukan untuk meningkatkan jumlah penumpang yang naik dan turun di terminal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved