Pembunuhan Sekeluarga
Yeni Istri Dede yang 2 Kali Lolos dari Pembunuhan Wowon Ternyata Berperan Jerat Para TKW
Kini, terungkap bagaimana Wowon bisa mendapatkan akses ke para Tenaga Kerja Wanita atau TKW.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Polisi menyebut korban penipuan dengan modus penggandaan kekayaan oleh tersangka pembunuhan berantai alias serial killer Wowon Erawan alias Aki cs berjumlah 11 orang.
Kini, terungkap bagaimana Wowon bisa mendapatkan akses ke para Tenaga Kerja Wanita atau TKW.
Ternyata, Wowon dkk menjerat para TKW melalui tangan Yeni, istri salah satu tersangka pembunuhan berantai bernama Dede Solehudin.
Yeni diketahui merupakan tenaga kerja wanita (TKW) yang membantu para tersangka untuk menjerat TKW lainnya hingga menjadi korban penipuan dengan modus penggandaan kekayaan.
Namun, hingga kini Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan status Yeni masih menjadi saksi.
"Masih dalam proses pemeriksaan saksi saksi. Sementara yang bersangkutan saksi," tuturnya.

Yeni sendiri sudah dua kali lolos dari pembunuhan Wowon cs.
Hal ini diketahui dari keterangan ketiga tersangka Wowon, Solihin alias Duloh hingga suaminya sendiri Dede.
"Yang bersangkutan pernah akan dibunuh sebanyak 2 kali," kata Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa (31/1/2023).
Baca juga: Dari 11 TKW Korban Wowon, 2 di Antaranya Dibunuh, 2 Hilang dan Sisanya Masih Hidup
Hengki mengatakan Yeni bahkan sudah sempat diikat dengan kain untuk nantinya dicekik oleh tersangka untuk menghabiskan nyawanya.
"Bahkan yang kedua sudah diikat menggunakan kain untuk dicekik. Namun karena melawan akhirnya gagal," tuturnya.
Yeni Jadi TKW Ilegal
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melaporkan dari 11 tenaga kerja wanita (TKW) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban penipuan Wowon Erawan alias Aki cs, hanya tiga orang yang berangkat secara resmi atau legal.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan sisanya yakni berjumlah delapan orang TKW berangkat dengan cara ilegal atau un prosedural.
"Itu TKW ternyata hanya tiga nama yang ada namanya di sistem BP2MI berarti nama lain yang sudah di luar negeri. Baik yang sudah meninggal karena korban pembunuhan baik yang teridentifikasi, yang sekarang di Jakarta mereka yang akan atau sudah diberangkatkan secara unprosedural," ungkap Benny kepada wartawan di kantornya, kawasan Jakarta Timur, Senin (30/1/2023).
Tiga nama TKW korban Wowon cs yang berangkat secara legal itu terdata di sistem komputerisasi Pekerja Migran Indonesia (Sisko P2MI).
Mereka adalah Farida korban meninggal dunia di Cianjur, Jawa Barat; Aslem korban yang masih hidup yang berada di Jakarta; dan Evi Lusiana korban yang saat ini diduga berada di Dubai.
Sementara, delapan sisanya yang dinyatakan ilegal yakni korban tewas yang menceburkan diri di Laut Surabaya, Siti Fatimah; korban hidup bernama Hanna yang saat ini berada di Jakarta.
Selanjutnya, Yeni diduga berada di Mesir, Hamidah diduga berada di Riyadh, Yanti alias Yenti yang diduga berada di Dubai, Entin yang diduga berada di Abu Dhabi.
Lalu dua korban lain bernama Nene dan Sulastini hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.
"Seperti saya sebutkan tadi berdasarkan info dari penyidik Reskrimum Polda Metro Jaya juga semua ini diduga akan diberangkatkan dan sudah diberangkatkan secara un prosedural," sebutnya.(Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti)
Ayah Korban Sebenarnya Ingin Menyiksa Wowon Sebelum Dihukum Mati, 2 Anak dan Istrinya Dihabisi Wowon |
![]() |
---|
'Ya, Begitulah' kata Wowon usai Dituntut Hukuman Mati, Ingin Ketemu Keluarga yang Tak Pernah Jenguk |
![]() |
---|
Update Kasus Pembunuhan Berantai Wowon cs, Jenazah Siti Fatimah Akan Dimakamkan Lagi di Garut |
![]() |
---|
Ini Cara Parida Dihabisi Wowon cs, Diracun Cuma Sekarat, Duloh Lanjut Cekik Hingga Meninggal |
![]() |
---|
Fakta Baru Kasus Pembunuhan Berantai Wowon CS di Cianjur, Solihin Sempat Lakukan Asusila pada Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.