WC Umum Alun-Alun Kota Tasik, Dulu Tempat Mandi Para Dalem Kini Tempat Mandi Tukang Becak

"Dipercaya bahwa dulunya tempat mandi para dalem maupun abdi dalem. Airnya jernih dan segar karena bersumber dari mata air"

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar/Firman Suryaman
Seorang tukang becak baru saja selesai mandi di WC umum seberang Alun-alun Kota Tasikmalaya, Jumat (27/1/2023) 

TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Ajum (54), seorang tukang becak, asyik mandi di sebuah WC umum di tepi Sungai Cimulu, seberang Alun-Alun Kota Tasikmalaya, Jumat (27/01/23).

Walau berada di pusat kota, WC umum yang terletak di tepi Jalan RAA Wiratanuningrat itu keberadaannya tak menyolok karena berada di bawah jalan, tepian sungai.

"Saya sudah biasa mandi di sini. Terutama jika hendak Jumatan. Airnya jernih dan segar," kata Ajum sambil merapikan pakaian yang baru dikenakannya.

Baca juga: Kisah KHOTAK Dari Tasikmalaya yang Makin Solid di Usia 13 Tahun  

Ia pun pergi menuju masjid terdekat untuk menunaikan salat Jumat. Ajum tampaknya tak mengetahui bahwa WC umum yang dibangun permanen tersebut memiliki nilai sejarah.

Konon, WC umum yang juga berada di seberang pendopo plus kediaman Bupati Tasikmalaya ini, dulunya tempat mandi para gegeden (dalem) Tasikmalaya.

Baca juga: Pemkot Tasikmalaya Berikan 100 Sertifikat Halal Kepada Pelaku Industri Kecil dan Menengah

"Dipercaya bahwa dulunya tempat mandi para dalem maupun abdi dalem. Airnya jernih dan segar karena bersumber dari mata air," kata Jajang, salah seorang guru SMP Negeri 10 yang lokasi sekolahnya di seberang WC umum.

Jajang mengaku mendapat cerita keberadaan WC umum itu dari ayahnya yang kini berusia di atas 80 tahun.

Baca juga: 1.562 Perangkat Desa Kab Tasikmalaya Berangkat ke Kemendagri dan Kemendes, Sampaikan 3 Tuntutan Ini

Air yang jernih di WC umum tersebut juga dulunya digunakan sumber air kereta api uap. Mengingat lokasi Stasiun Tasikmalaya juga tak jauh dari WC umum tetsebut.

Pihak Disparbudpora Kota Tasikmalaya sendiri pernah mengusulkan WC umum tersebut dijadikan cagar budaya ke Balai Arkeologi, Kemendikbud. Namun hingga saat ini belum ada respons.

Baca juga: Dulu di Tanjakan Bohong di Salawu Tasikmalaya Sering Terjadi Kecelakaan, Begini Kondisinya Kini

Kepala Disparbudpora Kota Tasikmalaya, Deddy Mulyadi, yang baru dilantik kemarin, mengatakan, akan mencari tahu dokumen soal usulan ke Balai Arkeologi tersebut.

"Kami akan cari tahu dulu," ujarnya.

Keberadaan WC umum tersebut saat ini dimanfaatkan untuk kegiatan MCK warga seperti tukang becak serta pedagang kecil. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved