Cuaca Buruk dan Belum Panen Raya Disebut Jadi Pemicu Harga Beras di Cimahi Melejit dan Pasokan Minim
Pemerintah Kota Cimahi menduga faktor cuaca buruk menjadi pemicu harga beras di pasar tradisional
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Pemerintah Kota Cimahi menduga faktor cuaca buruk menjadi pemicu harga beras di pasar tradisional mengalami kenaikan yang signifikan hingga menyebabkan pasokan berkurang dan stok di pedagang saat ini menjadi minim.
Seperti diketahui saat ini harga beras medium dan premium di pasar tradisional yang ada di Kota Cimahi sudah merangkak naik dari mulai Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kilogram sejak tiga bulan yang lalu.
Awalnya, harga beras premium ini hanya Rp 10.500 per kilogram sedangkan saat ini naik menjadi Rp 13 ribu, sementara beras medium berdasarkan data UPT Pasar Kota Cimahi sudah menyentuh Rp 11 ribu per kilogram.
Baca juga: Harga Beras di Cimahi Naik, Pasokan ke Pedagang Berkurang Hingga Menyebabkan Stok Minim
"Untuk penyebabnya kita akan analisa, tapi mungkin ini karena musim (cuaca buruk) karena kan terus hujan," ujar Pj Wali Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan saat ditemui di Pasar Antri Cimahi, Jumat (27/1/2023).
Namun untuk memastikan penyebab pasti soal kenaikan harga beras tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait yang mengetahui secara pasti terkait penyebabnya.
"Nanti kami akan coba berkoordinasi dengan pihak bulog karena yang tahu persis soal ini (penyebab) barang kali bulog ya," kata Dikdik.
Ia mengatakan, selain harga beras mengalami kenaikan, pasokan ke pedagang juga saat ini terhambat, sehingga kondisi ini menyebabkan stok beras di pasar tradisional yang ada di Kota Cimahi menjadi minim.
"Jadi yang berhasil kita ungkap terkait masalah beras ini, meski ketersedian masih ada tapi untuk suplai agak sedikit terhambat. Kita lihat apakah ada hambatan atau ketersediannya memang berkurang," ucapnya.
Sementara untuk antisipasi kelangkaan stok beras dan harganya semakin mahal, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah langkah, sehingga masyarakat Kota Cimahi diminta untuk tidak khawatir terkait masalah beras ini.
"Kalau untuk ketersedian beras kita sudah siapkan stok beras dan pasti bakal ada operasi pasar murah seperti yang sudah-sudah untuk menstabilkan harga, jangan sampai mengambang tanpa ada kendali dari kita," ujar Dikdik.
Pedagang beras di Pasar Antri Cimahi, Pardi (53) mengatakan, kenaikan harga dan minimnya pasokan beras tersebut karena saat ini belum memasuki masa panen, sehingga pasokan kepada para pedagang di pasar tradisional pun berkurang.
"Kurangnya pasokan mungkin gara-gara para petani baru mau panen raya, jadi stok ke pedagang berkurang dan harganya jadi mahal," kata Pardi.
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
Polres Cimahi Siaga di Pintu Tol Hingga Stasiun Kereta Cegah Pelajar Demo di Jakarta |
![]() |
---|
Ombudsman: Kebijakan Perberasan Nasional Belum Stabil, Harga Beras Melonjak dan Distribusi Tersendat |
![]() |
---|
Langit-langit Rumah Roboh Timpa Dua Bocah 6 dan 2 Tahun di Cimahi, Begini Nasib Keduanya |
![]() |
---|
PLN ULP Cimahi Kota Sosialisasikan Aplikasi New PLN Mobile di Kelurahan Pasir Kaliki |
![]() |
---|
PLN UP3 Cimahi Gencarkan Program Sarling, Sosialisasikan Promo Energi Kemerdekaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.