Di Ciamis Banyak Masjid Megah tapi Sepi Jamaah, Tugas Dewan Masjid Indonesia untuk Memakmurkannya

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Bupati Ciamis, H Herdiat Sunarya menyebutkan di Kabupaten Ciamis terdapat 8.224 masjid dan 5.700 musala yang tersebar di 258 desa, 7 kelurahan, di 27 kecamatan. Dari ribuan masjid tersebut banyak pula bangunan masjid yang megah tapi sepi jamaah.

“Kondisi saat ini, banyak masjid yang megah. Tapi sepi jamaah. Di sinilah peran  penting Dewan masjid Indonesia (DMI) memakmurkan kembali masjid,” ujar Herdiat Sunarya  pada pengukuhan dan pelantikan Pengurus Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Ciamis periode 2022-2027 di Aula Setda Ciamis, Rabu (25/1/2023) sore.

Pada kesempatan tersebut hadir Wabup Ciamis Yana D Putra, Sekda H Tatang, dan unsur Forkopimda Kabupaten Ciamis. Ada 38 orang pengurus PD DMI Ciamis yang dilantik dengan ketua Drs H Syarif Nurhidayat.

Tugas utama DMI, kata Herdiat Sunarya, adalah melakukan pembinaan umat Islam yang merupakan penduduk mayoritas di Kabupaten Ciamis

Pemkab Ciamis, kata Herdiat Sunarya, sudah menggelar program magrib mengaji dan salat berjamaah. Namun program tersebut terhenti sementara selama sekitar 2,5 tahun, yakni selama masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Ponpes Miftahul Huda Ciamis Gelar Nikah Massal Santri Berbiaya Rp 431 Juta Termasuk Untuk Bulan Madu

Sekarang PPKM sudah dicabut dan aktivitas masyarakat sudah kembali longgar. Bupati Ciamis berharap program Magrib mengaji dan salat berjamaah tersebut bisa diaktivkan kembali.

“Sudah saatnya gerakan magrib mengaji dan salat berjamaah tersebut digaungkan kembali,” ujar Herdiat Sunarya.

Pengukuhan  dan pelantikan PD DMI Ciamis periode 2022-2027 Rabu (25/1) sore tersebut langsung dipimpin oleh Ketua DMI Jabar, KH Ahmad Shidiq.

Baca juga: Es Krim Ikan Nila, Produk Inovatif Peternak dari Kawali Ciamis Disebut Bisa Turut Cegah Stunting

Ketua PD DMI Kabupaten Ciamis, Drs H Syarief Nurhidayat bersama jajarannya bertekad dan terus berupaya memakmurkan masjid.

Tidak hanya itu, menurut Syarief, masjid juga harus difungsikan sebagai penguat ekonomi umat, sehingga masjid betul-betul berupaya membangun masyarakat yang berdaya secara ekonomi. (*)