Gempa Bumi di Cianjur
Penampakan Bentuk Hunian Sementara untuk Korban Gempa Cianjur, Bentuk Segitiga tapi Estetik
Pemprov Jabar membangun hunian sementara untuk warga terdampak gempa Cianjur. Sedikit berbeda dengan rumah biasa, bentuknya lebih simpel
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat melalui Jabar Quick Response (JQR) membangun hunian sementara untuk warga terdampak gempa Cianjur.
Sedikit berbeda dengan rumah biasa, bentuknya lebih simpel. Segitiga namun estetik.
Namun di balik keunikan bentuknya, hunian sementara ini didesain sedemikian rupa untuk tahan terhadap gempa.
Bahan dan tiang bangunan terbuat dari baja ringan yang dapat dibongkar-pasang.
Koordinator Unit Disaster JQR, Syehabudin, menjelaskan bahwa pembangunan hunian sementara ini merupakan salah satu dari delapan program JQR untuk fase percepatan pemulihan rehabilitas dan rekonstruksi, yang diberi nama 'Berteduh' atau akronim dari Pemberian Tempat Darurat untuk Hunian.
Untuk tahap awal, kata Syehabudin, JQR membangun 20 unit rumah atau hunian sementara di Kampung Surupan, Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang. Ada dua tipe yang dibangun.
"Tipe 1 yang bisa dihuni untuk 1 KK dan tipe 2 bisa dihuni untuk 2 KK," ungkapnya di Bandung, Rabu (18/1).
Bentuk rumahnya yang simpel dan unik ini, ujar Syehabudin, adalah hasil diskusi dengan pakar kegempaan dan kebencanaan.
"Bangunannya dirancang untuk tahan gempa, bentuknya itu bisa jadi rumah tumbuh, jika warga akan membangun jadi hunian tetap bisa dibangun kembali atau berlanjut, jika direlokasi juga warga bisa menggunakan bahan bangunannya karena bisa dibongkar-pasang," katanya.
Rencananya, kata Syehabudin, mereka akan membangun 1.000 unit rumah seperti ini untuk para korban gempa di Cianjur.
Baca juga: Masih Ada 269 Bangunan di Zona Merah Titik Gempa Cianjur, Siap-siap Direlokasi
Menurutnya, pembangunan rumah-rumah ini harus segera dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan bagi warga terdampak gempa.
"Harapannya setelah rumah diberikan kepada warga, warga Cianjur pulih, bisa beraktifitas seperti biasa. Mereka juga sehari-harinya tidak lagi tinggal di tempat pengungsian," ujarnya.
Mohammad Alinudin, salah seorang warga terdampak gempa di Cianjur mengaku sangat bersyukur dan terima kasih kepada Jabar Quick Response dan yang telah bersedia terlibat dalam pembuatan pembangunan rumah hunian sementara ini.
Kini Ali bersama istri dan kelima anaknya sudah memulai memindahkan peralatan rumah yang bisa bisa terselamatkan ke dalam hunian sementara yang telah berdiri.
Pascagempa November lalu, kata Ali, ia dan keluarganya tinggal di tenda pengungsian.
Mulanya Ali membuat tenda darurat di tengah sawah. Seminggu di sana, ia pun memindahkan tendanya ke bekas rumahnya yang sudah diratakan.
Saat masih berdiri, rumah Ali biasa dijadikan tempat belajar membaca Al- Qur'an anak-anak. Semenjak gempa, pembelajaran itu sempat terhenti.
Mulai Jumat pekan ini rencananya pengajian anak-anak akan dimulai kembali.
Baca juga: Satu Keluarga Terdampak Gempa Cianjur yang Masih Tinggal di Tenda Pengungsian Terserang Scabies
"Banyak terima kasih kepada JQR dan seluruh relawan, rumah ini sangat dibutuhkan untuk saya dan keluarga saya, serta rumah ini juga rencananya akan langsung diadakan tempat pengajian," ungkapnya.
Untuk mempercepat penanganan pembangunan hunian sementara, JQR bekerjasama dengan relawan yang mendirikan Pos Masyarakat di Kampung Surupan, tempat program tersebut dijalankan.
Nugraha Panca Kusuma, salah satu perwakilan relawan yang mendirikan Pos Masyarakat mengatakan bahwa pihaknya menjalankan konsep community development dalam membangun Pos Masyarakat agar warga dapat menentukan pilihannya sendiri untuk menentukan siapa yang berhak memiliki rumah hunian sementara.
"Kami membangun pos masyarakat dengan berharap penanganan milik mereka. Di Kampung Surupan, Desa Mekarwangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur," ujarnya.
Pos masyarakat ini sendiri memiliki program kerja yang bertujuan mempercepat berpindahnya masyarakat yang tinggal di pengungsian ke rumahnya masing-masing.
Ratusan warga Cianjur tewas pasca-gempa magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur dan sekitarnya, 21 November tahun lalu.
Ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Sebagian masih mengungsi di tenda-tenda, hingga kemarin.
Untuk meringankan beban warga yang terdampak, Pemkab Cianjur menjanjikan akan memberikan bantuan uang Rp 1 juta per Kepala Keluarga (KK) untuk membangun hunian darurat.
Baca juga: Korban Gempa Cianjur Diserang Penyakit Kulit Diduga Scabies, Ini Penyebab Gejala & Cara Mengobatinya
Meski kecil, warga korban gempa menyambutnya dengan gembira. Sayangnya, Pemkab Cianjur kemudian mendadak memutuskan untuk menunda pemberian bantuan tersebut.
Rencananya, bantuan Rp 1 juta per KK itu akan dibagikan dalam dua tahap.
"Namun, belum dapat dipastikan waktunya," ujar Juru Bicara Penanganan Bencana Pemkab Cianjur.
Budhi Rahayu Toyib, Selasa (17/1).
Akibat terlalu lama tinggal di tenda pengungsian, berbagai penyakit mulai melanda korban gempa.
Di Kampung Brenuk, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, korban gempa juga mulai terjangkit scabies.
Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya, membenarkan kondisi di Kampung Berenuk tersebut.
"Mereka sudah diberikan obat-obatan, dan dicek langsung oleh petugas kesehatan dari puskesmas terdekat," ujarnya wartawan, Rabu (28/1).
Frida meminta warga terdampak gempa bumi yang masih tinggal di tenda untuk menjaga kebersihan lingkungan.
"Apalagi kondisi cuaca saat ini yang sering turun hujan pun dapat menimbulkan penyakit menular lainya," ujarnya. (*)
Baca juga: Beredar Video Viral Korban Gempa Cianjur Mulai Terserang Penyakit Kulit Bernanah, Warganet Khawatir
Provinsi Jawa Barat
Jabar Quick Response (JQR)
hunian sementara
huntara
gempa Cianjur
estetik
Syehabudin
Cianjur
korban gempa
Bupati Cianjur Sebut Sri Mulyani sebagai Alasan Bantuan Dana buat Penyintas Gempa Terhambat |
![]() |
---|
Tak Jauh dari Rumah Bupati Cianjur 53 KK Penyintas Gempa Bumi Masih Tinggal di Tenda |
![]() |
---|
Warga Cianjur Panik, Getaran Gempa Terasa Saat Beraktivitas di Dalam Rumah, Langsung Berlari Keluar |
![]() |
---|
Perbaikan Jembatan dan Sarana Pendidikan yang Terdampak Gempa di Cianjur Selesai 100 Persen |
![]() |
---|
Bupati Cianjur Sebut Pembangunan Rumah Tahan Gempa yang Mangkrak Akibat Aplikator Memanipulasi Data |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.