Buldozer Rusak di TPA Sarimukti Bandung Barat Sudah Beroperasi, Tapi Antrean Truk Masih Panjang

Koordinator TPA Sarimukti, Riswanto, mengatakan, saat ini penanganan sampah sudah bisa menggunakan dua buldozer ditambah dengan empat ekskavator.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Hermawan Aksan

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Alat berat buldozer untuk meratakan gunungan sampah di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang sebelumnya rusak, kini sudah mulai beroperasi, Kamis (19/1/2023).

Namun, kondisi tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap penanganan sampah di TPA Sarimukti karena, selain jalan ambles belum diperbaiki, masalah baru muncul, yakni jalan di area curah diterjang lumpur.

Koordinator TPA Sarimukti, Riswanto, mengatakan, saat ini penanganan sampah sudah bisa menggunakan dua unit buldozer ditambah dengan empat unit ekskavator dan satu unit compactor landfill.

"Jadi total alat berat yang mulai hari ini beroperasi ada tujuh unit. Tapi hambatannya, jalan yang sudah keras, sekarang lembek lagi dan berlumpur karena kemarin hujan deras," ujarnya saat ditemui di TPA Sarimukti, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Masalah Terus Terpa TPA Sarimukti di Bandung Barat, Kini Disebabkan Hujan Deras

Ia mengatakan, dengan beroperasinya dua unit buldozer untuk meratakan dan mendorong sampah tersebut, saat ini keterlambatan pembuangan sampah sudah bisa lebih cepat.

"Alhamdulillah sekarang sudah bisa mengurangi kendala keterlambatan dan jam operasional juga sudah normal kembali atau tidak ada penambahan," kata Riswanto.

Hanya saja, pihaknya mengakui, sampai saat ini antrean truk masih tetap terjadi karena jalan ambles belum selesai diperbaiki dan ditambah diterjang lumpur saat turun hujan deras serta persiapan mengoperasikan alat berat.

"Antrean truk memang masih ada karena tadi kami baru persiapan alat berat buldozer itu, sekarang sudah mulai jalan, jadi kalau tidak hujan akan selesai tepat waktu," ucapnya.

Saat ini, kata Riswanto, pihaknya tengah mengupayakan penanganan jalan ambles dan berlumpur agar antrean truk tidak terlalu panjang.

"Kami lagi berupaya untuk memutus rantai antrean itu. Kami sudah mengajukan balok beton dengan panjang tiga meter dan lebar satu meter untuk pengerasan," ujar Riswanto. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved