Delapan Masjid Ikonik Karya Gubernur Ridwan Kamil Selain Al Jabbar yang Baru Diresmikan

Masjid Raya Al Jabbar bukanlah satu-satunya masjid hasil rancangan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD SYARIF ABDUSSALAM
Kondisi Masjid Raya Provinsi Jawa Barat, Al Jabbar di Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Selasa (20/12/2022). Masjid Al Jabbar diresmikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada 30 Desember 2022. 

Berkelir merah bata, bentuk masjid yang diresmikan 2013 ini berbeda dengan masjid-masjid pada umumnya karena mengambil inspirasi dari bangunan Ka'bah di Baitullah Makkah.

Ridwan Kamil merancang masjid ini menggunakan material dan desain yang ramah lingkungan.

Masjid  Raya Al-Azhar Summarecon Bekasi dibangun di atas lahan seluas 3.000 meter persegi dengan total luas bangunan 1.320 meter persegi.

Masjid ini terdiri atas bangunan dua lantai dengan satu lantai semibasemen yang dapat menampung hingga 1.200 orang dan dilengkapi pula dengan lantai semibasemen yang memiliki aula seluas 260 meter persegi, dan beberapa ruang serbaguna.

Karena letaknya yang berdampingan dengan Sekolah Islam Al Azhar, maka masjid ini juga dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium akhlak dan ruang pendidikan agama bagi setiap pelajar.

Masjid Al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Masjid Al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

3. Masjid Al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat

Arsitektur masjid ini terinspirasi dari Masjidil Haram dan Ka'bah yang berbentuk kubus.

Satu di antara keunikan dari masjid ini yang bisa dilihat adalah dinding.

Kisi-kisi dinding masjid ini dibuat dengan susunan bata berongga yang membentuk dua kalimat syahadat dalam huruf Arab.

Teknik ini menjadikan tubuh bangunan layaknya sebuah seni kaligrafi tiga dimensi dengan ukuran yang sangat besar.

Selain itu, kisi-kisi tersebut berfungsi sebagai penerangan yang bersifat bolak-balik dan sangat artistik.

Siang hari, cahaya alami matahari akan menembus ke ruang dalam.

Pada momen ini, cahaya tersebut terlihat seperti sebuah elemen digital yang membentuk dua kalimat syahadat.

Pada malam hari, cahaya dari dalam masjid akan memancar keluar, membentuk kaligrafi syahadat yang berpendar.

Arsitektur ini berbuah penghargaan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved