Gempa Bumi di Cianjur
Rumah Relokasi untuk Korban Gempa Cianjur Dibangun Gunakan Metode Risha, 80 Unit Selesai Tahun Ini
Pembangunan rumah bagi warga terdampak gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur menggunakan Rumah Instan Sederhana Sehat
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Dirjen Perumahan Kementerian PUPR menyebutkan pembangunan rumah bagi warga terdampak gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur menggunakan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengatakan, saat ini proses tahapan pembangunan rumah relokasi di Desa Sirnagalih terus dilakukan dan akan rampung pada akhir Desember.
"Sebanyak 80 unit rumah tahan gempa yang diperuntukkan bagi warga terdampak gempa Cianjur akan selesai akhir tahun ini," ucapnya.
Medote yang digunakan dalam pembangunan 200 unit rumah tahan gempa tersebut lanjut dia, dengan metode Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).
"Di atas lahan seluas 2,5 hektar di kawasan Kampung Pasir Sembung, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku akan dibangun 200 rumah bagi warga terdampak gempa bumi," katanya.
Ia mengatakan, pemilihan kawasan relokasin di kawasan tersebut telah lebih dulu dilakukan penelitian oleh BMKG dan dinyatakan aman untuk dijadikan permukiman.
"Seperti yang dijanjikan Bapak Presiden Joko Widodo, agar 80 unit rumah tahan gempa tahap pertama bisa diselesaikan pada akhir Desember ini," katanya.
Baca juga: Beredar Isu Korban Gempa Cianjur Bayar Lahan untuk Pengungsian, Ini Penjelasan Kepala Desa
Iwan menyebutkan, rumah dengan type 36 yang berdiri diatas tanah 75 meter persegi itu diperuntukkan bagi warga terdampak gempa Cianjur yang menempati wilayah tepat di atas garis patahan Cugenang.
"Saat ini yang sudah berdiri ada 16 unit rumah. Diharapkan infrastruktur fasilitas sarana umumnya juga bisa terbangun. Sehingga 80 kepala keluarga terdampak gempa bisa langsung menempatinya," jelasnya.
Iwan menambahkan, satu unit rumah tahan gempa itu dapat menghabiskan biaya pembangunan sebesar Rp 150 juta.
"Sisa unit rumah lainnya sebanyak 120 unit bisa diselesaikan pada Minggu ketiga Januari, sehingga akhir Januari bisa seluruhnya dihuni," katanya.
Baca juga: Update Gempa Cianjur, Korban Meninggal Capai 600 Orang, Banyak yang Langsung Dimakamkan