Kasus Bullying Santri di Tasikmalaya Berawal dari Tuduhan Mencuri,Polisi Kantongi Identitas 2 Pelaku
Terduga pelaku kemungkinan lebih dari dua orang. Walau saat kejadian lampu kobong dimatikan, namun korban bisa mengetahui adanya terduga lain.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Seli Andina Miranti
Thinkstockphotos.com
Ilustrasi stop aksi bullying - Kasus dugaan perundungan atau bullying di Kabupaten Tasikmalaya terus berkembang.
Karena merasa tidak pernah berbuat seperti itu korban membantah.
"Sikap korban membuat santri tersebut kesal sehingga terjadi kekerasan terhadap korban, mengenai muka dan punggung hingga memar," kata Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Agung Tri Poerbowo, Sabtu (26/11/2022).
Aksi kekerasan pun diikuti oleh teman-teman santri lainnya.
Korban pun akhirnya disuruh kembali dan saat pulang korban menceritakan nasib yang menimpanya di pesantren.
Ayah korban, Y, tak terima anaknya diperlakukan seperti itu lalu lapor polisi.
"Kasusnya sedang kami tangani. Sejauh ini kami sudah memintai keterangan korban serta saksi-saksi," ujar Agung.
Ia pun menambahkan penanganan kasus dugaan bullying santri tersebut terus berjalan. (*)
Rekomendasi untuk Anda