Keputihan, Kenali Gejala dan Bahayanya

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Rumah Sakit Santosa Bandung Central, dr. Rinda Gita Atikasari, Sp.DV menjelaskan, Keputihan

Penulis: Cipta Permana | Editor: Siti Fatimah
plus.google.com
FOTO ILUSTRASI - Wanita sering alami keputihan. 

Keputihan abnormal umumnya banyak dipicu oleh cara wanita dalam menjaga kebersihan dirinya, terutama pada organ kewanitaannya. 

"Keputihan Abnormal tidak ada hubungan dengan faktor genetik, namun dapat disebabkan oleh multi faktor seperti, kebiasaan penggunaan pakaian dalam yang ketat dan berbahan nilon, cara membersihkan alat kelamin yang tidak benar. Kemudian penggunaan sabun vagina pewangi vagina, penggunaan pembalut kecil yang terus menerus di luar siklus menstruasi menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembab," ucapnya.

dr. Rinda menuturkan, kondisi Keputihan fisiologis dan patologis tentunya memiliki dampak masing-masing bagi perempuan.

Keputihan fisiologis menyebabkan rasa tidak nyaman pada wanita sehingga dapat mempengaruhi rasa percaya dirinya.

Keputihan patologis yang berlangsung terus menerus, terutama yang disebabkan oleh bakteri, jamur maupun parasit akan menganggu fungsi organ reproduksi wanita khususnya pada bagian saluran indung telur yang dapat menyebabkan infertilitas. 

Pada ibu hamil, kondisi ini dapat menyebabkan keguguran, kematian janin dalam kandungan (KJDK), kelainan kongenital, lahir premature, dan kondisi beresiko lainnya jika keputihan patologis dibiarkan secara terus menerus.

Lalu, apakah kondisi Keputihan Abnormal bisa dicegah.

Menurutnya, Keputihan Abnormal dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan daerah kewanitaan atau vagina. Mulai dari memperbaiki cara membasuh yang salah. 

"Memperbaiki cara basuh organ kewanitaan atau vagina yang benar, meski sederhana namun besar manfaatnya. Karena vagina yang dibersihkan dari belakang (anus) ke depan dapat meningkatkan resiko masuknya bakteri ke dalam vagina, yang berpotensi menyebabkan infeksi sehingga dapat menyebabkan keputihan. Maka cara yang benar adalah dari depan ke belakang," ucapnya.

Selain itu, cara mencegah Keputihan Abnormal adalah, rutin mengganti pakaian dalam.

Bahkan, pakaian dalam yang tidak disetrika dapat menjadi alat perpindahan kuman dari udara ke dalam alat kelamin.

"Dengan panas dari setrika, bakteri, jamur, dan parasit, umumnya akan mati. Sehingga menyetrika pakaian dalam dapat menghindarkan infeksi kuman melalui pakaian dalam," ujarnya.

Selanjutnya, wajib dihindari adalah bertukar handuk, karena handuk merupakan media penyebaran bakteri, jamur, dan parasit. Handuk yang telah terkontaminasi bakteri, jamur, dan parasit apabila digunakan bisa menyebabkan kuman tersebut menginfeksi pengguna handuk tersebut, sehingga gunakanlah satu handuk untuk satu orang.

Berikutnya, menghindari penggunaan celana ketat. Celana ketat dapat menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembab.

Kemudian, menghindari menggunakan sabun yang bukan khusus vagina. Karena sabun tersebut bersifat basa yang berpotensi dapat membunuh flora normal dalam vagina.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved