Kasus Gagal Ginjal Akut
Tips Cara Membuat Obat Anak yang Aman Selain Obat Sirup, Direkomendasikan Dokter, Ini Penjelasannya
Berikut ini tips cara membuat obat anak penurun panas atau demam yang aman selain obat sirup.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Lebih lanjut, Dokter Spesialis Anak ini juga menyampaikan ketika anak panas atau demam tidak melulu membutuhkan parasetamol.
Ia mengatakan ada obat selain parasetamol yang dapat dikonsumsi.
Satu di antara obat anak yang aman selain parasetamol adalah ibuprofen.
"Kalau demam minum obatnya paling ibuprofen, tapi masalahnya bukan di parasetamolnya, tapi di sediaan sirup, dan zat-zat tambahan lainnya," ujar Dokter Spesialis Anak, dr Kurniawan Satria Denta, dikutip dari Kompas.com, Minggu (23/10/2022).
Baca juga: 25 Anak di Jabar Alami Gangguan Ginjal Akut, 15 di Antaranya Meninggal Dunia
Berikut tips ketika anak demam

Tak jarang ketika anak panas atau demam membuat orangtua kebingungan.
Namun, dr Kurniawan menyarankan agar orangtua untuk tetap melakukan langkah-langkah pereda panas mengonsumsi obat.
Ia menyampaikan tips ketika anak demam atau panas, orangtua teliti.
Ia menyarankan ketika anak demam tidak mencapai 38 derajat celsius maka cukup diberi minum banyak agar tidak dehidrasi.
Kemudian, jika anak panas bisa dikompres menggunakan handuk hangat.
Selanjutnya, pakaikan baju tebal.
Nah itulah, tips cara membuat obat anak selain obat sirup, lengkap dengan tips ketika anak demam.
Saat ini, Pemerintah maupun dokter di Indonesia masih menunggu pengumuman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengenai produk obat sirup mana saja yang aman dikonsumsi dan bebas dari zat etilen glikol (EG) dan zar berbahaya lainnya.
Sementara waktu ini Pemerintah pun mengintruksikan untuk tidak memberikan obat sirup.
Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, instruksi tersebut adalah langkah konservatif sambil menunggu pihak-pihak terkait menemukan penyebab pasti gangguan ginjal akut misterius pada anak belakangan jadi sorotan.
"Untuk langkah konservatif, semua yang dalam bentuk cairan atau sirup, (tidak dikonsumsi), ya," kata Nadia kepada Kompas.com, Minggu (23/10/2022).