Keluarga Korban Pemandu Wisata yang Tenggelam Ditengok Bupati Pangandaran, Bakal Dibangunkan Rumah
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menengok ke rumah keluarga pemandu wisata yang hilang tenggelam. Rumah korban di Dusun Cikijing, Kecamatan Cimerak
Penulis: Padna | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menengok ke rumah keluarga pemandu wisata yang hilang tenggelam.
Korban pemandu wisata tersebut bernama Abdul Rohman (38).
Abdul meninggalkan dua putrinya yang masih kecil dan juga istrinya bernama Heni Supriatin (31).
Keluarga korban, tinggal di rumah semi permanen di Dusun Cikijing RT 29/06, Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, menyampaikan, pihaknya ikut berbelasungkawa atas peristiwa yang menimpa keluarga korban.
"Saya secara pribadi dan atas nama Pemerintah, ikut belasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran," ujar Jeje saat menemui keluarga korban di rumahnya, Selasa (13/9/2022) pagi.
Baca juga: Dampak Banjir Bandang, Sejumlah Warga di Pangandaran Alami Kerugian, Ada yang Sampai Rp 50 Juta
Selain bantuan berupa uang tunai dan sembako yang diberikannya, karena Ia melihat kondisi rumah, pemerintah daerah akan secepatnya membangun rumah korban.
"Minggu depan kami bangunkan rumahnya dengan anggaran sebesar Rp 50 juta. Ya, mudah-mudahan bisa membantu keluarga korban," ucapnya.
Sudah lebih dari 7 hari pencarian, Jeje berharap, korban yang hilang tenggelam tersebut bisa secepatnya ditemukan.
"Ya, meskipun sudah lewat 7 hari, pencarian harus terus dilakukan," ucap Jeje.
Diketahui sebelumnya, Abdul Rohman dinyatakan hilang ketika memandu rombongan mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.
Baca juga: Pemandu Wisata Tenggelam saat Memandu, Spot Wisata Desa di Pangandaran Ini Ditutup Sementara
Dan peristiwa tersebut terjadi di hulu sungai Green Canyon blok Pasir Sereh Dusun Patrol Desa Sukajaya, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, pada hari Salasa (6/9/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.
Namun hingga menjelang hari ke sembilan pencarian korban masih belum ditemukan oleh Tim SAR Gabungan Pangandaran.
Tunggu Air Surut
Tim SAR Pangandaran, Edwin menyampaikan, di hari kedelapan pencarian pemandu wisata Green Canyon yang hilang tenggelam di hulu sungai Green Canyon masih tetap dilakukan. pemandu wisata di Pangandaran hilang
"Untuk pencarian, sekarang masih dilanjutkan dengan pemantauan secara visual, ujar Edwin saat dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Selasa (13/9/2022) siang.

Karena, kata Ia, ada satu yang menjadi kendala di antaranya, mulai hari Senin (12/9/2022) kemarin kondisi air di hulu sungai Green Canyon meluap.
"Tentu, itu hampir 6 meter. Jadi, kemarin (12/9/2022) debit air sungainya meluap tinggi. Dan itu, menjadi kendala," katanya.
Baca juga: Cerita Siswi Korban Banjir Bandang di Pangandaran, Terjebak di Mess, Selamat Berkat Dinding Didobrak
Menurutnya, jika air sungainya kembali normal seperti semula pihaknya akan melakukan pencarian dengan cara penyelaman.
"Nanti, kalau misalkan sudah surut, Kita pasti akan mencoba untuk berusaha kembali," ucap Edwin.
Kondisi Curam dan Terjal
Seorang pemandu wisata hilang dan masih belum ditemukan.
Di hari kelima, tim SAR gabungan di Pangandaran terus melakukan pencarian.
Selama proses pencarian, selain debit air sungai, kondisi medan juga menjadi hambatan.
Hal tersebut disampaikan Dede Hendra satu relawan SAR di Pangandaran.
Akses jalan menuju lokasi pertama korban dinyatakan hilang, cukup jauh.
Untuk menuju lokasi pencarian, mereka harus melewati perbukitan dengan berjalan kaki dari tempat parkiran kendaraan sekitar 4 kilometer.

"Yang menjadi hambatan lagi, kondisi medan di lokasi pencarian. Di sekitar lokasi pencarian, kondisinya sangat curam dan terjal," ujar Dede kepada Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Sabtu (10/9/2022) pagi.
Untuk itu, ia bersama potensi SAR lainnya harus ekstra berhati-hati dalam melakukan proses penyisiran pencarian korban.
Ia berharap pihaknya bisa membuahkan hasil yang maksimal hari ini.
"Mudah mudahan, hari kelima ini korban bisa dievakuasi," ucap Dede. (*)