Adakah Dampak Penggunaan Handphone, Khususnya Pada Anak
Tribunners tahukah Anda, bahwa kebiasaan kita bermain gadget di hadapan anak, atau memberikan gadget bagi anak usia dini, berpotensi berdampak buruk p
Penulis: Cipta Permana | Editor: bisnistribunjabar
"Kemudian orangtua pun, perlu lebih banyak melakukan berinteraksi dan bermain langsung dengan anak tersebut. Terutama bermain di luar ruangan, seperti berjalan-jalan di luar rumah, atau beraktivitas olahraga, seperti berenang atau kegiatan hobi lainnnya, dengan tujuan mengalihkan perhatian mereka dari gadget," ucapnya.
dr. Katharina pun menyarankan agar anak usia di bawah tujuh tahun tidak mendapatkan gadget. Bahkan, anak di atas tujuh tahun sebaiknya menggunakan gadget hanya untuk keperluan sekolah atau kegiatan pembelajaran lainnya. Kalaupun untuk sarana hiburan, diizinkan dengan batas durasi satu jam per hari dan pendampingan.
Ia pun menambahkan, agar saat bermain atau menggunakan gadget, anak tidak dibiarkan di dalam sebuah ruangan seorang diri atau tidak ada aktivitas interaksi dari lingkungan sekitarnya.
"Upayakan dalam aktivitas tersebut anak menggunakan gadget di ruangan terbuka, dan beririsan dengan aktivitas orang lain di lingkungan sekitarnya. Hal itu agar semua orang bisa mengawasi dan melakukan kontrol terhadap apa yang dilakukan anak tersebut," ujarnya.
Menurutnya, jika anak yang sudah ketergantungan terhadap gadgetnya dalam waktu yang lama, memiliki kecenderungan mengalami miopia atau rabun jauh. Terutama jika orangtuanya memiliki riwayat faktor genetik menggunakan kacamata minus.
Dengan kondisi tersebut, baiknya orangtua dapat memeriksakan kondisi mata anaknya sejak dini yaitu, usia 3-4 tahun ke dokter mata, agar dapat diketahui timbulnya gejala gangguan penglihatan pada anak.
"Kalau sudah diketahui adanya gangguan penglihatan pada anak, dan memerlukan bantuan kacamata, baiknya dilakukan sesegera mungkin. Kalau kondisi tersebut terlambat diantisipasi, maka dapat mengakibatkan miopia, bahkan dapat berkembang pada gangguan kesehatan lainnya," ujar dr. Katharina.
Untuk penanganan kondisi gangguan penglihatan pada anak, dapat dilakukan di Rumah Sakit Santosa Central Bandung. Poli mata Rumah Sakit Santosa Central Bandung membuka layanan mulai Senin - Sabtu, pukul 08.00 - 17.00 WIB. (Cipta Permana)