Pimpinan Ponpes di Katapang Diduga Cabuli Santriwatinya, Korban Sampai Lupa Berapa Kali Dicabuli
Bahkan, diduga korban sudah mencapai belasan hingga mencapai 20 karena praktek bejad tersebut, diduga sudah dilakukannya sejak lama.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
"Seminggu sebelum tunangan dicabuli lagi," katanya.
Menurut Decky, korban sudah bilang ke calon suaminya terkait kejadian yang dialaminya, namun memilih bungkam karena takut.
"Korban lupa berapa kali (dicabuli), karena setiap ada kesempatan dicabuli," tuturnya.
Sedangkan korban kata Deki, keluar pesantren setelah nikah, waktu itu belum berani lapor, dan keluarganya juga baru tahu belakangan ini.
Selain itu kata Deki, modusnya praktik pengobatan rukiah, setiap pasien masuk ke dalam kamar berdua dalam keadaan tertutup.
"Pasien yang dirukiah semua perempuan, diraba-raba dari muka sampai bawah," kata dia.
Deki mengatakan, puncaknya setelah pelaku cerai, banyak yg mengadu ke mantan istrinya.
"Pesantren dulu ada puluhan santri, sekarang sudah kosong. Waktu saya ke pesantren, saya suruh pulang santri dan santriwati. Pekan lalu saya datangi pesantrennya," ujarnya.
Menurut Deki, sekarang pelaku pindah ke pesantren daerah Kopo, di pesantren milik ayahnya, buka praktik pengobatan.(Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin)