Warga Geruduk Kantor Desa, Menyoal Lahan Desa 13 Hektare yang Terbengkalai Tapi Sudah Ada yang Garap
Sebanyak 50 orang menggeruduk kantor Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, Cianjur, Rabu (10/8/2022) menuntut kejelasan fungsi lahan desa 13 hektare
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Darajat Arianto
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Sebanyak 50 orang warga menggeruduk kantor Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Rabu (10/8/2022).
Mereka menuntut kejelasan fungsi lahan desa seluas 13 hektare yang sudah lima tahun putus kontrak dengan pihak swasta.
Lahan seluas 13 hektare tersebut berada di RW 05 Kampung Babakan, aksi warga terpicu adanya beberapa warga yang sudah menggarap tanpa ada musyawarah terlebih dahulu.
Koordinator aksi, Adam Buchori Muslim, mengatakan puluhan warga yang menggeruduk kantor desa tersebut merupakan perwakilan kampung tokoh pemuda dan warga beserta ormas.
"Ada tiga poin yang kami sampaikan kepada pihak pemerintah desa, pertama menyoal lahan desa 13 hektare yang belum jelas fungsinya hingga saat ini," katanya ditemui setelah melaksanakan aksi.
Warga menginginkan ada musdes dan perdes dan ingin diikutsertakan bercocok tanam.
"Jangan sampai semuanya dikuasai pihak investor atau pengembang," katanya.
Baca juga: Polisi Selidiki Temuan Dugaan Mantan Kades Cikalong Wetan Jual Lahan Desa Seluas 15 Hektare
Hal lain yang dikritisi warga soal penyegaran Bumdes dan Penyegaran Karangtaruna.
Kades Cikidangbayabang Jenal Arifin, mengatajan terkait warga yang datang ke aula desa, pihaknya mengatakan aspirasinya terkait berbagai macam persoalan yang lebih dominan kepada tanah kas desa seluas 13 hektare.
"Tahun sebelumnya ada kerjasama dengan swasta namun sudah enam tahun putus kontrak, tanah tersebut memang belum dimanfaatkan secara maksimal," katanya.
Ia mengatakan, warga memohon untuk membuat peraturan tentang pemanfaatan tanah kas desa, warga ingin punya lahan garapan.
"Namun kami belum merespons sepenuhnya karena harus disinkronkan dengan undang undang dan peraturan untuk pembagian blok bercocok tanam," katanya.
Baca juga: Warga Geruduk Kantor Desa Sukaresmi, Dipicu Status WhatsApp Kades yang Ajak Warga Sparing
Ia mengatakan, desanya mempunyai program tentang desa wisata dan sebagainya dan kebetulan tahun ini jalannya akan menembus tanah desa. (*)