KAI Umumkan Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Antara Rp 250-350 Ribu
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan tarif tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) berkisar dari Rp 250-350 ribu untuk satu kali perjalanan
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan tarif kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) berkisar dari Rp 250-350 ribu untuk satu kali perjalanan.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, dalam satu rangkaian KCJB terdiri dari 8 kereta dengan kapasitas angkut 601 orang yang dibagi menjadi VIP Class, First Class dan Second Class.
“Tarifnya nanti berkisar Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu. Meski begitu, tarif ini masih dalam kaji dalam berbagai aspek,” kata Joni, Rabu (3/8/2022).
Joni juga menjelaskan, dalam satu rangkain KCJB untuk kategori VIP Call sebanyak 18 kursi, First Class sebanyak 28 kursi dan Second Class sebanyak 555 kursi.
Ia mengungkapkan, KCJB dapat melaju dengan kecepatan maksimal 350 kilometer per jam dengan waktu tempuh Jakarta-Bandung sekitar 36-45 menit.
“Hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung akan menjadikan Indonesia dengan layanan kereta api cepat pertama di ASEAN,” kata Joni.
KCJB, lanjut Joni, akan memberikan alternatif transportasi kepada masyarakat yang ingin bepergian dengan cepat, aman dan nyaman di antara kedua wilayah tersebut.
Menurut Joni, KCJB diharapkan menjadi momentum agar dapat terealisasi transportasi-transportasi modern lainnya di Indonesia.
Dipastikan Molor
Penyelesaian konstruksi mega proyek transportasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung, berpotensi bakal mundur jika Penyertaan Modal Negara (PMN) tak kunjung cair pada tahun ini.
Baca juga: Intip Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Desain Terinspirasi dari Komodo hingga Mega Mendung
Direktur Utama PT KAI (Persero), Didiek Hartantyo mengungkapkan, arus kas PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) saat ini hanya mampu bertahan hingga September 2022.
Sebagai informasi, PT KCIC adalah perusahaan yang mengoperasikan jaringan kereta cepat Indonesia yang rencananya akan dibangun dengan rute Jakarta-Bandung.
Perusahaan ini merupakan proyek bersama Pilar Sinergi BUMN Indonesia dengan China Railway Group Limited.
“Apabila ini tidak jadi tahun 2022, maka akan berpotensi penyelesaian kereta cepat terlambat. Karena cash flow dari PT KCIC itu akan bertahan sampai dengan September,” ucap Didiek saat rapat bersama Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat-RI belum lama ini.
“Sehingga kalau (PMN) ini belum turun, maka akan terancam mundur,” sambungnya.
