Kawin Tangkap di Sumba Berujung ke Polisi, Awalnya Sang Lelaki Berniat Tutup Malu Keluarga Gadis

Sayangnya, kawin tangkap kali ini melenceng dari adat karena sang perempuan tak mau.

Editor: Ravianto
Pixabay
ilustrasi pernikahan. Kawin tangkap di Sumba berujung pelaporan ke polisi. 

Namun, hingga sore hari, WB dan keluarganya tak kunjung datang.

Karena hal itu, korban dan keluarganya merasa kecewa.

Korban sudah berusaha untuk menghubungi WB melalui telepon seluluer, tapi tidak ada jawaban.

Akibatnya, korban dan keluarga merasa sangat malu karena telah mengundang warga sekitar.

LB Gantikan Posisi WB

Untuk menutupi rasa malu, salah satu keluarga korban berinisial BN menawarkan kepada LB agar bersedia menggantikan posisi WB untuk melamar korban.

LB pun menyanggupi ide tersebut.

Sehingga, berdasarkan adat dan kebiasaan di Sumba, maka LB mengambil seekor kuda milik salah satu perangkat desa.

LB lantas mengikat kuda tersebut di depan rumah korban sebagai tanda kalau ia hendak melamar korban.

Kemudian, LB langsung masuk ke dalam kamar korban bersama tiga orang lainnya.

Mereka langsung mengangkat tubuh korban secara paksa.

Korban kemudian dibawa ke rumah LB menggunakan mobil bak terbuka.

Kejadian itu disaksikan langsung oleh NN (60), ayah kandung korban.

Namun, NN hanya diam saat anak gadisnya diambil pelaku.

Sementara ibu korban sempat histeris hingga pingsan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved