Syarat Vaksin Booster untuk Perjalanan Dikhawatirkan Turunkan Minat Wisatawan ke Lembang

Eko Suprianto mengatakan wisatawan atau pelancong yang biasa melakukan perjalanan antar daerah tentunya akan berpikir ulang.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Sejumlah wisatawan saat memadati objek wisata Lembang Park and Zoo, Senin (27/6/2022). Penerapan vaksin booster sebagai syarat perjalanan dikhawatirkan akan kembali menurunkan kunjungan wisata ke Lembang. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Sektor pariwisata di daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dikhawatirkan bakal terdampak setelah adanya kebijakan pemerintah yang kembali menerapkan aturan wajib vaksin booster untuk masyarakat yang beraktivitas.

Pasalnya, dengan adanya penerapan aturan wajib vaksin booster yang berlaku bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan itu, kemungkinan akan kembali menurun di saat sektor pariwisata sudah berangsur pulih. 

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), KBB, Eko Suprianto mengatakan wisatawan atau pelancong yang biasa melakukan perjalanan antar daerah tentunya akan berpikir ulang ketika mereka belum melakukan vaksin booster.

"Jadi, adanya kebijakan vaksin booster akan berdampak kepada wisatawan luar daerah yang akan melakukan perjalanan liburan seperti ke Lembang," ujarnya saat dihubungi, Kamis (13/7/2022).

Dengan adanya kebijakan ini juga, kata dia, bakal ada kekhawatiran ketika para wisatawan sudah memesan tiket perjalanan atau booking tempat untuk berlibur, mereka harus mengeluarkan biaya lagi untuk booster. 

Terlebih ketika melakukan perjalanan darat, udara, dan laut yang menggunakan fasilitas moda transportasi umum.

Sebab, biasanya ketika memesan tiket akan terkoneksi dengan nomor KTP, sehingga ketika belum booster maka keberangkatannya akan terkendala. 

"Itu baru bicara sektor pariwisata, belum lagi di mall, perkantoran, restoran, hotel, atau cafe. Pasti pengaruhnya ada, kan selama ini orang beranggapan dua kali vaksin cukup, karena Covid-19 juga sudah menurun," kata Eko.

Selain itu, pihaknya belum bisa membayangkan teknis pemeriksaan bagi yang sudah booster dan yang belum, apakah akan ada lagi penyekatan seperti sebelumnya di daerah-daerah pembatasan atau pos pemeriksaan oleh petugas gabungan. 

Baca juga: Pengelola Objek Wisata di Lembang Diminta Tak Lengah Selama Momen Libur Sekolah, Covid Belum Hilang

"Selama ini kan orang udah aware dengan prokes dan aplikasi PeduliLindungi, saya rasa cukup. Terlalu berlebihan kalau harus diwajibkan booster, takutnya malah membuat masyarakat susah," ucapnya.(Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved