Pengelola Objek Wisata di Lembang Diminta Tak Lengah Selama Momen Libur Sekolah, Covid Belum Hilang
Pengelola objek wisata di kawasan Lembang diminta tetap waspada ketika tingkat kunjungan wisatawan meningkat selama momen libur sekolah.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Pengelola objek wisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), diminta tetap waspada ketika tingkat kunjungan wisatawan meningkat selama momen libur sekolah.
Meski Bandung Barat sudah masuk pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 dan kunjungan ke objek wisata sudah diperbolehkan 100 persen, tetapi kasus penyebaran Covid-19 hingga saat ini belum benar-benar hilang.
Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, David Oot, mengatakan, selama momen libur sekolah ini, pengelola objek wisata tidak boleh lengah terhadap prosedur pencegahan Covid-19.
"Kewaspadaan tetap harus diterapkan oleh pengelola objek wisata, karena kasus Covid-19 belum sepenuhnya hilang," ujar David saat dihubungi, Kamis (30/6/2022).
Menurutnya, upaya pencegahan dengan cara tidak lengah dalam menerapkan prosedur protokol kesehatan itu perlu dilakukan supaya tidak muncul klaster dari tempat wisata akibat kelengahan pihak pengelola.
Baca juga: Cara Unik Pemerintah Kelurahan Palabuhanratu Sindir Perokok Agar Tak Buang Puntung ke Tanaman
"Kami sudah memberikan surat edaran kepada para pelaku wisata, agar tetap waspada dan menerapkan prosedur pencegahan Covid-19," kata David.
Apalagi saat ini, animo masyarakat untuk berlibur sudah kembali menggeliat setelah adanya aturan pemerintah yang memberikan pelonggaran dan tak ada pembatasan perjalanan luar daerah.
"Jadi, untuk di outdoor sudah boleh tidak pakai masker. Apalagi kebanyakan wisata di KBB konsepnya ruang terbuka, jadi relatif sangat aman," ucapnya.
Baca juga: Dapur Rumah Warga di Cicurug Sukabumi Tergerus Tebing Longsor, Dua Rumah Ikut Terancam
Di sisi lain, kata David, dengan bergeliatnya sektor pariwisata ini diharapkan pendapatan asli daerah (PAD) KBB dari sektor wisata bisa terus naik setelah sebelumnya sempat terpuruk.
"Seperti pajak dari restoran, hingga kini sudah tercapai lebih dari 50 persen. Itu jadi sinyalemen yang positif," kata David. (*)