Sapi untuk Kurban Mengamuk hingga 2 Kakinya Patah Terjadi di Cianjur, Bandar Ganti dengan yang Baru

Peristiwa sapi yang akan disembelih pada hari raya kurban mengamuk terjadi di Gang Al Islah Kampung Warung Jambe, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Giri
Tribun Jabar / Eki Yulianto
Ilustrasi - Peristiwa sapi yang akan disembelih pada hari raya kurban mengamuk terjadi di Gang Al Islah Kampung Warung Jambe, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Peristiwa sapi yang akan disembelih pada hari raya kurban mengamuk terjadi di Gang Al Islah Kampung Warung Jambe, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Bahkan, akibatnya, dua kaki depan sapi itu patah.

Sapi itu berlari di gang sempit lalu masuk ke parit.

Seorang warga Gang Al Islah, Deni Krisman (40), mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Sabtu (9/7/2022) sekitar pukul 14.00 WIB.

"Sapi itu berlari mengamuk hingga terperosok ke dalam parit mengakibatkan kedua kakinya mengalami patah. Sapi itu rencananya akan dikurbankan," ujar Deni, Minggu (10/7/2022).

Deni mengatakan, kejadiannya bermula saat sapi tersebut dibawa oleh tiga pekerja dari bandar.

Saat melihat banyak orang, sapi tersebut diduga stres hingga berlari dan mengamuk.

Tiga orang pekerja tak bisa mengendalikan sapi tersebut hingga terlepas.

Baca juga: Kurban di Desa Miliader Indramayu Meriah, Iduladha Tahun Ini Terkumpul 18 Sapi dan 18 Kambing

Sapi yang mengalami patah kedua kaki tersebut akhirnya ditukar dengan sapi yang sehat.

Sementara itu, di tempat lain sapi yang menyeruduk panitia kurban dan nyaris melukai warga diduga stres dan karakter dari jenis simental.

Diberitakan sebelumnya,  sapi kurban mengamuk ketika hendak disembelih di Hari Raya Iduladha di Kampung Wargaluyu, RT 01/11, Desa Nagrak, Cianjur, Minggu (10/7/2022).

Ketua RW setempat, Rosihan Ahmad (50), mengatakan, sapi kurban tersebut mengamuk karena sudah menjadi karakter hewan itu.

“Selain itu juga karena sudah stres, soalnya jadi sapi terakhir yang disembelih,” katanya.

Baca juga: Momen Iduladha, Empat Ekor Sapi Dipotong di Lapas Kelas IIB Cianjur, untuk Makan Bersama

Selama berpuluh-puluh tahun, Rosihan mengaku belum pernah mengalami kejadian demikian. Meskipun begitu, ia menyebut bahwa kejadian tersebut merupakan hal biasa setiap Hari Raya Iduladha.

“Sapi yang mengamuk itu jenisnya simental. Di sini sapi lainnya yang jadi hewan kurban itu adalah sapi jenis limousin,” katanya.

Atas kejadian sapi kurban yang mengamuk ketika hendak disembelih ini, kata dia, ada seorang panitia yang tertanduk dari belakang. Meskipun begitu, tidak ada luka yang serius.

“Karena tidak keras juga tandukannya. Alhamdulillah warga juga tidak ada yang kenapa-kenapa, mungkin refleks sehingga langsung menghindar,” katanya. (fam)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved