Penantian Puluhan Tahun, Cisoka Sumedang Akhirnya Teraliri Listrik, Warga Tak Perlu Nyalakan Lilin

Kampung Cisoka di pelataran gunung Kareumbi di Desa Citengah, Sumedang kini teraliri listrik yang diresmikan PLN Jawa Barat dan Pemkab Sumedang

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/KIKI ANDRIANA
Jejen Junaedi (55) warga di Kampung Cisoka, Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang tengah menikmati aliran listrik di kediamannya, Rabu (29/6/2022) setelah puluhan tahun tak ada aliran listrik. 

"Tak ada sinyal. Sekalipun ingin dapat sinyak, harus diam di tempat-tempat tertentu. Juga tidak boleh berpindah. Misalnya, kalau ada sinyal di atas kursi, ya sudah, hp simpan saja di kursi selamanya, selama ingin dapat sinyal," katanya. 

Jejen Junaedi (55) warga Kampung Cisoka lainnya mengaku bahagia lantaran  kampungnya kini telah teraliri listrik dari PLN. 

"Alhamdulillah, ayeunamah bisa lalajo TV (sekarang bisa nonton televisi), " ujarnya. 

Baca juga: Bupati Sebut 9 Ribu Keluarga di Sumedang Belum Menikmati Listrik, Ini Alasan dan Disiapkan Solusinya


Kampung Cisoka di Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang akhirnya mendapat aliran listrik.

Selama puluhan tahun, kampung ini tak pernah tersentuh listrik. Kini, Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah usai memasang jaringan  ke kampung tersebut sehingga warga kampung bisa menikmati manfaat listrik. 

"Rumah satu KK dipasangi masing-masing 900 volt," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Agung Nugraha usai peresmian pemasangan.

PLN menyediakan trafo 100 kva. Kekuatan pasokan listrik dapat ditambah jika kebutuhan meningkat.

Agung berharap akan tumbuh pemanfaat listrik yang positif di daerah berjarak 26 kilometer dari pusat kota Sumedang itu, untuk belajar dan menumbuhkan usaha mikro kecil menengah (UMKM). 

"Harapannya, manfaatkan listrik untuk kegiatan positif, belajar, ibadah, dan nanti semoga tumbuh UMKM," katanya. 

Pemasangan listrik ke perkampungan Cisoka dengan penghuni sebanyak 31 keluarga ini sempat tertunda lama dari rencana yang dijadwalkan. Yang menbuatnya tertunda adalah jaringan listrik harus melewati kawasan hutan yang dijagai Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA). 

"BKSDA perlu kajian mendalam tentang dampak jeringan listrik itu di kawasan lindung. Jadi sebetulnya bukan tertunda, tetapi menunggu kajian selesai," kata Agung. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved