Viral Seorang Wakil Perusahaan di Majalaya Dikeroyok 4 Orang dan Dianiaya dengan Senjata Tajam
Kasus penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam yang terekam video viral di media sosial, terjadi di Majalaya, Kabupaten Bandung.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam yang terekam video viral di media sosial, terjadi di Majalaya, Kabupaten Bandung.
Menurut Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, penganiayaan tersebut terjadi pada Jumat, (10/6/2022), pukul 10.00.
"Kebetulan saat kejadian ada warga yang merekam videonya, kemudian viral," ujar Kapolresta Bandung, Minggu (12/6/2022).
Kusworo mengatakan, ada warga yang memberikan informasi kepada Polsek Majalaya sehingga anggota Polsek langsung menuju ke lokasi.
"Jam 11.00 WIB, anggota Polsek tiba di sana, tersangka jam 12.00, bisa dibawa ke Polsek Majalaya," kaata Kusworo.
Kusworo mengungkapkan, adapun korbannya adalah HD (53), sedangkan pelaku ada empat orang.
"Pelakunya berjumlah 4 orang, 1 orang telah diamankan, dan 3 orang masuk daftar pencarian orang (DPO)," kata dia.
Pelaku yang berhasil diamankan, yakni AP (46), sedangkan yang masih dalam pengejaran, yakni AS, T, dan I.
Kusworo menjelaskan, selanjutnya dilakukan pemeriksaan, bahwa korban bersama tersangka, sama-sama membawa warga sekitar untuk bisa masuk bekerja ke sebuah perusahaan sebagai karyawan.
"Pada saat tersangka masuk membawa warga calon pekerja ke perusahaan, sudah ada korban sendirian di perusahaan tersebut," kata Kusworo.
Saat itu, kata Kusworo, ada kata-kata yang tak pantas yang diucapkan oleh korban kepada tersangka, yang mengakibatkan tersangka tersulut, sehingga cekcok mulut.
"Lalu sepakat untuk bertemu di luar. Kemudian cekcok mulut dilanjutkan di luar karena di luar banyak teman-teman tersangka sehingga mereka melakukan pemukulan kepada korban," ujarnya.
Kusworo mengatakan, karena salah satu kawanan tersangka itu ada yang membawa senjata tajam, berjenis golok, maka korban mencari perlindungan dengan mengambil senjata juga.
Namun, kata Kusworo, korban kalah jumlah, tersangka lebih banyak dan korban sendirian.