Panglima Santri Jabar Tegaskan Begini soal Kemunculan Khilafatul Muslimin
Atas hal tersebut, Uu menegaskan jika semua warga negara Indonesia menjunjung tinggi NKRI Harga Mati yang selama ini kerap digelorakan.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Kemunculan kelompok Khilafatul Muslimin yang kini tengah ramai diperbincangkan masyarakat usai melakukan aksi konvoi di berbagai daerah mendapat reaksi dari Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Pria berjuluk Panglima Santri Jawa Barat itu menyebut, bahwa aktivitas kelompok yang melakukan konvoi sambil menyebarkan tulisan itu untuk sosialisasi tentang khilafah, sehingga dia mengimbau untuk tidak mengotak-atik lagi dasar negara Pancasila.
Baca juga: Pimpinan Khilafatul Muslimin Ditangkap, Bagaimana di Jabar? Wagub Serahkan ke Polda
Baca juga: Kesbangpol Bandung Barat Telusuri Kantung Massa Simpatisan Kelompok Khilafatul Muslimin
"Pancasila itu sebagai alat pemersatu, Pancasila alat perekat semua agama, suku bangsa dan lainnya," ujarnya di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (7/6/2022).
Soal konteks bernegara, kata dia, Indonesia sudah memutuskan Pancasila sebagai dasar negara, dan hal itu bukan keputusan satu kelompok dan agama saja tetapi keputusan bersama dan disepakati bersama.
Uu mengatakan, perumusan Pancasila sebagai dasar negara, juga melalui pembahasan bersama para ulama, sehingga hal itu tertuang dari sila pertama Pancasila yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa.
"Dalam merumuskan Pancasila banyak perubahan, misalnya Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluknya kemudian diubah menjadi Ketuhanan yang Maha Esa. Itu disepakati oleh ulama juga," kata Uu.
Atas hal tersebut, Uu menegaskan jika semua warga negara Indonesia menjunjung tinggi NKRI Harga Mati yang selama ini kerap digelorakan.
"Saya sebagai warga negara Indonesia itu menjunjung NKRI itu Harga Mati. Dasar negara Indonesia itu Pancasila," ucapnya.
Untuk itu, dari pada mengungkit tentang dasar negara, pihaknya mengimbau lebih baik memikirkan kebutuhan dasar manusia.
"Daripada gonjang ganjing tentang dasar negara, mendingan kita berbicara ekonomi, pendidikan, kesehatan, yang jelas itu sangat dibutuhkan peningkatan dari tahun ke tahun," ujar Uu.(*)