Pikap Pengangkut Hewan Tidak Bawa Surat Sehat, Terpaksa Diminta Putar Balik di Perbatasan Garut
Tak hanya sapi yang menjadi pantauannya, melainkan juga hewan yang berpotensi terinfeksi PMK seperti domba, kerbau, juga kuda
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Perketat mobilisasi keluar masuk hewan di Kabupaten Garut, anggota kepolisian Polsek Kadungora putar balik kendaraan pengangkut hewan di perbatasan.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini tengah menjangkit ratusan sapi di Kabupaten Garut.
Kapolsek Kadungora Kompol Krisna Irawan mengatakan putar balik dilakukan bagi kendaraan pengangkut hewan ternak apabila tidak membawa dokumen SKKH ( Surat Keterangan Kesehatan Hewan ) yang dikeluarkan oleh dinas perikanan dan peternakan.
Baca juga: Hampir 3 Ribu Ternak di Jabar Terkena Penyakit Mulut dan Kuku,
"Pengawasan hewan ternak yang keluar atau masuk dengan cara penyekatan untuk menghindari perdagangan hewan ternak pemeriksaan kelengkapan dokumen hasil pemeriksaan dokter hewan," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Rabu (1/6/2022).
Ia menuturkan, tidak hanya ternak sapi yang menjadi pantauannya, melainkan juga hewan yang berpotensi terinfeksi PMK seperti domba, kerbau, juga kuda.
Dari penyekatan tersebut ia mendapati sejumlah hewan domba yang hendak dibawa ke Bekasi dari Bayongbong Garut, namun terpaksa dikembalikan ke kandangnya lantaran tidak membawa surat sehat.
"Karena tidak dilengkapi dengan dokumen sehat, terpaksa dikembalikan kepada penjualnya, jumlahnya sebanyak 46 ekor yang diangkut dengan kendaraan pickup, tujuan pengiriman pasar hewan Cikarang Bekasi," ucapnya.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, saat ini status kejadian luar biasa (KLB) penyakit mulut dan kaki di Kabupaten Garut sudah turun menjadi siaga.
Turunnya status tersebut menyusul banyaknya sapi yang sembuh setelah sebelumnya terserang wabah mematikan itu.
Baca juga: Ada 6 Sapi di Majalengka Terjangkit PMK, Sampel Sejumlah Ternak Diperiksa, DKP3: Masih Nunggu Hasil
"Sekarang statusnya sudah turun menjadi siaga, karena angka kesembuhannya yang cukup tinggi, sebanyak 750 ekor sapi yang sembuh," ujarnya kepada Tribunjabar.id.
Namun demikian Rudy menyebut pihaknya tidak akan terlena dengan banyaknya hewan yang sembuh dari PMK, Pemkab Garut menurutnya akan terus fokus dalam penanganan wabah tersebut.
Apalagi selama ini ada 38 ekor hewan sapi dan domba yang mati akibat wabah PMK yang tersebar di sembilan kecamatan.
"Kita akan terus upayakan langkah masif seperti sterilisasi, kita juga terus melakukan penyemprotan dan pengobatan," ujarnya.(*)