Ada 6 Sapi di Majalengka Terjangkit PMK, Sampel Sejumlah Ternak Diperiksa, DKP3: Masih Nunggu Hasil
Meski sudah mengirimkan sampel ternak ke laboratorium Subang, Iman belum menjelaskan dimana lokasi ternak yang diduga sudah terjangkit wabah tersebut
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Majalengka belum bisa memastikan adanya hewan di wilayahnya yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala DKP3 Majalengka, Iman Firmansyah mengaku, pihaknya telah mengambil sampel sejumlah hewan ternak sapi untuk diperiksa ke laboratorium.
Langkah ini untuk memastikan ada tidaknya hewan ternak di daerah tersebut terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Baca juga: Polisi & Tentara Ikut Periksa Kendaraan yang Bawa Hewan Ternak di Perbatasan Cianjur, Ini Tujuannya
"Kemarin sudah diambil sampelnya, sampai sekarang masih nunggu hasilnya, apakah terjangkit PMK atau tidak," ujar Iman kepada Tribun melalui sambungan telepon, Sabtu (28/5/2022).
Meski sudah mengirimkan sampel ternak ke laboratorium Subang, Iman belum menjelaskan secara rinci dimana lokasi ternak yang diduga sudah terjangkit wabah tersebut.
Namun, hal itu diduga dilakukan di salah satu peternakan sapi di wilayah Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan/Kabupaten Majalengka.
"Sehingga kami belum bisa memastikan apakah di kami ada yang terjangkit PMK. Takut salah kalau belum ada buktinya. Makanya sekarang hasil lab," ucapnya.
Diketahui, menurut keterangan peternak sapi di Kelurahan Babakan Jawa, Rosyadi (52), ke enam sapi miliknya telah terjangkit wabah PMK.
Hal itu setelah dokter hewan telah memeriksa ke enam sapinya sebanyak 3 kali.
Baca juga: DKPPP Kota Cirebon Pastikan Populasi Hewan Ternak Aman Hingga Iduladha, Ini Langkah Antisipasi PMK
"Jadi salah satu sapi saya yang datang 11 hari lalu itu, awalnya sehat. Tapi pas hari kedua, tiba-tiba gak mau makan. Pas diperiksa dokter hewan, ternyata terjangkit virus PMK."
"Ya sekarang ada 6, tapi Alhamdulillah sekarang sudah mendingan. Awal-awal mah gak pada mau makan, tapi sekarang makannya sudah lahap, sudah intens dikasih vitamin juga."
"Sudah 3 kali diperiksa sama dokter hewan. Katanya sapi yang nularin PMK itu harus dipisahkan, nah saya sudah pisahkan. Ini juga Alhamdulillah sudah dalam proses penyembuhan," jelas Rosyadi saat ditemui di kandang sapinya di Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Sabtu (28/5/2022)
Baca juga: Hewan Ternak di Kota Cirebon Dipastikan Bebas dari Indikasi Penyakit Mulut dan Kuku