Diduga Rudapaksa 3 Santriwati, Rumah Pengasuh Ponpes di Lumajang Digeruduk dan Dilempari Batu
Kemarahan warga dipicu dugaan pelecehan seksual yang dilakukan FN terhadap tiga santriwati yang menimba ilmu di pondok pesantren tersebut.
TRIBUNJABAR.ID, LUMAJANG - Ruah seorang pengasuh pondok pesantren digeruduk warga.
Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Curah lengkong, Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang, Jawa Timur.
Warga menggeruduk rumah FN, pengasuh pondok pesantren.
Kemarahan warga dipicu dugaan pelecehan seksual yang dilakukan FN terhadap tiga santriwati yang menimba ilmu di pondok pesantren tersebut.
Baca juga: Viral Kasus Dugaan Rudapaksa di Sragen 2 Tahun Mandeg, Polda Jateng Buka Suara
Tak hanya menggeruduk, warga pun melempari rumah FN dengan batu.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, tiga korban yang diduga dilecehkan seksual ini semuanya masih berusia belia, yakni inisial L (16), S (14), dan I (13).
Berikut fakta-fakta yang terungkap:
1. Kronologi
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, tiga korban yang diduga dilecehkan seksual ini semuanya masih berusia belia, yakni inisial L (16), S (14), dan I (13).
Salah seorang korban melaporkan yang dialaminya kepada orang tuanya.
Kabarnya, FN mencabuli para korbannya bermula dari modus meminta pijat dengan iming-iming mendapat berkah.
Hal ini tentu saja membuat orang tua korban meradang.
Wali murid itu memutuskan melaporkan pelecehan seksual yang dialami anaknya ke Kepala Desa Curah Petung.
Berita ini langsung langsung menyebar kepada para warga.
Warga yang geram, langsung menggeruduk ponpes. Mereka ada yang melempari rumah FN dengan batu. Amukan massa ini mengakibatkan jendela kaca rumah FN pecah.