Wabup Sumedang Bilang Ada 'Orang Kuat' di Balik Vila-vila Margawindu dan Cisoka, Ini Kata DPRD

Kata DPRD Sumedang soal orang kuat di balik vila-vila yang ada di Margawindu dan Cisoka.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: taufik ismail
istimewa/Satpol PP Sumedang
Bangunan tidak berizin di Kawasan Kebun Teh Cisoka. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Atang Setiawan, Ketua Fraksi PDIP di DPRD Sumedang mengatakan ucapan Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan soal ada orang kuat di balik perkebunan Margawindu adalah seuatu yang sah. 

Menurut Atang, Erwan berbicara demikian karena Erwan sendiri punya pertimbangan dan informasi tersendiri mengenai hal tersebut. 

Perkataan Erwan itu terlontar saat diwawancara TribunJabar.id.

Dia mengatakan pernah memerintahkan untuk membongkar bangunan-bangunan di bekas HGU Margawindu, daerah hulu Citengah yang pada Rabu (4/5/2022), daerah wisata ini disapu banjir bandang

Namun, apa yang diperintahkan Erwan itu terpental karena ada  yang dia sebut 'orang kuat' di balik bangunan-bangunan yang berdiri itu. 

"Ya itu sah-sah saja, tetapi DPRD belum pernah mengatakan hal serupa, dan belum pernah membahas soal pembongkaran," kata Atang Setiawan, Minggu (8/5/2022) melalui sambungan seluler. 

Atang mengatakan dia pernah mendengar desa-desus tentang 'orang kuat' itu.

Namun itu semata-mata hanya desa-desus yang dia dengar.

"Beliau juga punya penilaian, punya pertimbangan mana salah dan benar. Kalau itu di luar semestinya, bila perlu dibongkar, ya bongkar, kenapa tidak," kata Atang. 

"Saya terus terang, mendorong, ketika ada akibat, pasti ada sebab. Saya mendorong kepolisian, lembaga pegiat lingkungan, kalau ada pelanggaran hukum, ya, proses," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan mengatakan banjir bandang yang terjadi Rabu  (4/5/2022) petang itu terjadi karena maraknya alih fungsi lahan resapan air hujan menjadi bangunan liar (Bangli). 

Kawasan Margawindu di bagian atas Citengah adalah hamparan kebun teh yang berbatasan dengan kawasan hutan pegunungan Kareumbi. 

Kini di daerah Cisoka-Margawindu, banyak berdiri bangunan-bangunan tak berizin berupa vila, tempat wisata, dan penginapan-penginapan lainnya. 

"Saya tidak heran banjir beberapa kali di Citengah. Saya sudah peringatkan itu bakalan terjadi, karena di hulu sudah dirusak. Banyak bangunan liar, vila-vila di sekitar Cisoka-Margawindu yang tadinya pepohonan dan kebun teh sebagai daerah resapan, akhirnya jebol juga banjir bandang," kata Erwan kepada TribunJabar.id, Kamis (5/5/2022) melalui sambungan seluler. 

Erwan mengatakan, dia sendiri sudah memimpin rapat untuk menertibkan bangunan-bangunan liar itu. 

Namun, kata Erwan, sesuatu di balik pendirian bangunan-bangunan itu tampaknya lebih kuat sehingga rencana penertiban oleh Satpol PP pun terpental. 

"Saya pernah memimpin rapat, tepatnya pada Oktober 2020. Saya minta untuk membongkar bangunan-bangunan itu, bahkan sudah keluarkan surat peringatan melalui satpol PP, tapi ada yang mehanan untuk tidak boleh dibongkar, akhirnya tidak jadi dibongkar," kata Erwan Setiawan.

Baca juga: Ada Puluhan Vila dan Tempat Selfie di Kebun Teh Cisoka Sumedang, Ini Dampak Buruknya Bagi Lingkungan

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved