Update Kasus Subang
Update Kasus Subang, Yosef Sesumbar Minta Tanggung Jawab ke Saksi W, Ungkap Kesaksian Tak Terduga
Sering dituding terlibat dalam kasus Subang, kini Yosef sesumbar memberikan pesan menohok kepada satu saksi minta tanggung jawab
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Hampir 8 bulan, kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang masih dalam penyelidikan.
Kasus kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) masih menjadi bahan perbincangan publik.
Hingga saat ini, tak sedikit publik menyimpan kecurigaan kepada beberapa saksi yang diduga terlibat dalam kasus Subang tersebut.
Sebut saja, satu di antara saksi yang jadi sasaran tudingan tersebut tak lain suami sekaligus ayah korban, Yosef.
Yosef menjadi sasaran kecurigaan karena sebagai saksi pertama yang berada di TKP.
Baca juga: Update Kasus Subang, Yosef Dikonfrontir Ungkap Pengakuan Tak Terduga Sebut Gelagat Aneh 4 Saksi Lain
Tampil di beberapa media, Yosef sendiri menegaskan dirinya tak terlibat.
Ia memaparkan alibi pada saat kejadian dirinya tak di TKP karena berada di rumah istri muda.
Dalam pengakuannya, ia kembali ke rumah istri pertama dan anaknya atau TKP di pagi hari untuk mengambil stik golf.
Namun, ia justru mendapati istri dan anaknya menjadi korban perampasan nyawa yang dihabisi secara keji.
Meski tudingan terus mengarah kepadanya, sejauh ini Yosef tampak sabar menghadapinya.
Namun, kini Yosef blak-blakan menyimpan kecurigaan kepada 4 orang saksi.
Bahkan secara gamblang Yosef sesumbar memberikan pesan menohok kepada satu dari empat saksi tersebut agar bertanggung jawab.
Yosef juga mengungkap kesaksian tak terduga soal empat saksi tersebut.
Hal ini diungkapkan Yosef saat berbincang yang ditayangkan di kanal Youtube Kin Seribu 77.
Yosef blak-blakan mengungkapkan rasa herannya kepada empat saksi.
Ia mengaku heran sikap dan gelagat empat saksi yang takut padanya.

Sebaliknya, Yosef mengaku justru dirinya lah yang harusnya takut.
Secara gamblang Yosef menyebut beberapa nama saksi yang bersikap aneh takut padanya tersebut, di antaranya berinisial W, K, O dan D.
Namun, kali ini Yosef sesumbar memberikan pesan menohok kepada satu saksi W alias Wahyu.
“Nah itu, saya lebih bingung kenapa Wahyu harus takut sama saya,” ucap Yosef, dikutip Tribunjabar.id, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Penjelasan Terbaru dari Polda Jabar Soal Sketsa Wajah Pelaku Kasus Subang
Kemudian Yosef memberikan pesan menohok agar Wahyu bertanggung jawab.
Menurut Yosef, Wahyu memiliki tanggung jawab sebagai kepala sekolah.
Terlebih karena kedua korban, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu merupakan staf tempat Wahyu menjabat, menjadi korban perampasan nyawa keji.
Yosef memberikan pesan baik Wahyu terlibat atau tidak terlibat, ia meminta rasa tanggung jawab Wahyu sebagai kepala sekolah.
“Pokoknya Pak Wahyu, terlibat atau tidak terlibat saya tolong, harus punya rasa tanggung jawab dulu,”
“Kalau ada penetapan tersangka, itu baru, ini kan jadi tanda tanya saya, kenapa harus takut sama saya? itu yang membingungkan,” ujar Yosef.
Yosef juga kembali menyindir, sikap Wahyu yang tak mengucapkan bela sungkawa kepada keluarganya.
Bahkan tak hanya Wahyu, Yosef juga menyentil tim Wahyu.
Di antaranya, Kosasih, Opick dan Danu.
Yosef mengatakan keempat staf yang bekerja di yayasannya itu tak pernah datang kepadanya.
Baik untuk mengucapkan bela sungkawa atau membicarakan pekerjaan terkait sekolah.
Yosef menyebut keempat saksi kasus Subang tersebut bertim karena selalu bersama-sama di sekolah.
Kemudian Yosef mengungkap kesaksian tak terduga.
Ia menyebut beberapa hari sebelum tragedi penemuan mayat istri dan anaknya, empat saksi tersebut ada di sekolah.
Lebih tepatnya, W, O, K dan D kedapatan ada di sekolah pada hari Senin, 16 Agustus 2021.
Yosef mengaku saat itu dirinya berkunjung untuk mengontrol sekolah, namun ia mendapati empat saksi tersebut bersama-sama.
Lantas, Yosef kembali menyinggung alasan sikap Wahyu yang takut kepadanya.
“Ya itu saya juga bingung, kenapa harus takut kalau orang gak salah,”
“Maaf saya ngomong, kalau saya jangankan oleh polisi, oleh anak kecil saja saya pun takut kalau salah. Kalau ini saya tidak ada yang ditakuti,” tegasnya.
Sementara itu, belum diketahui jelas tanggung jawab apa yang dimaksud Yosef kepada Wahyu.
Apakah terkait operasional sekolah yayasan miliknya yang kini tak berjalan?
Baca juga: Update Kasus Subang, Akhirnya Kades Kuak Kondisi Tuti dan Amalia Sebelum Jadi Korban, Singgung Musuh
Sosok Wahyu, Kepala Sekolah Jadi Saksi Kasus Subang
Berbagai spekulasi dan opini publik terkait motif pelaku rajapati tersebut bak bola liar selama kasus Subang tersebut belum terungkap.
Mulai dari motif asmara, tahta, yayasan hingga saksi yang saling tuduh menuduh.
Pada awal penyelidikan kasus, terdapat 55 saksi termasuk saksi dari keluarga korban.
Di antaranya, Yosef (suami), Yoris, (anak tertua), Danu (keponakan) dan kerabat lainnya.
Tak hanya itu, istri muda Yosef beserta dua anaknya pun turut terseret menjadi saksi dalam kasus Subang tersebut.
Selain saksi dari keluarga, saksi lain yang jarang disorot kini mencuat adalah staf yayasan, yakni Wahyu.
Nama Wahyu mendadak mencuat belakangan disebut-sebut saksi yang sulit ditemui.
Sejak kasus Subang diselidiki Polres Subang nama Wahyu sudah terdaftar dalam 25 saksi yang dimintai keterangan.
Bahkan hingga kasus Subang ditangani Polda Jabar, Wahyu konsisten menjalani pemeriksaan.
Lalu, siapakah sosok Wahyu dan perannya dalam kasus Subang tersebut ?

Selama penyidikan dilakukan Wahyu merupakan saksi yang tak tampil ke publik.
Wahyu sendiri merupakan Kepala Sekolah SMK Bina Prestasi Nasional milik Yosef.
Diketahui, SMK Bina Prestasi Nasional merupakan sekolah dari yayasan yang juga dikelola Yoris.
Sebagai bagian dari yayasan, nama Wahyu pun pernah disinggung Yoris.
Saat itu Yoris dituding lalai tak menjalankan yayasan oleh pihak Yosef.
Yoris pun membeberkan alasan pihaknya belum kembali aktif menjalankan yayasan.
Lewat kuasa hukum Yoris, Ariel, dijelaskan klarifikasi mengungkap kondisi Yoris yang belum akan menjalankan sepenuhnya yayasan.
Ariel menegaskan, kondisi Yoris yang kini tak menjalankan sementara yayasan karena masih berduka.
Adapun kegiatan belajar mengajar sekolah di yayasan tersebut, Yoris tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
Yoris pun menyebut dirinya sudah melakukan tersebut kepada Wahyu kepala sekolah SMK Bina Prestasi Nasional, Wahyu.
Hanya saja, Yoris mendapati Wahyu mengalami sakit.
Hal itu kemudian membuat Yoris sempat kesulitan untuk kembali mengoperasikan sekolah yang dikelolanya.
Selain itu, dikarenakan kepala sekolah sebelumnya sakit, Yoris segera menunjuk PLT (pelaksana tugas) kepala sekolah tersebut.
Diketahui dari perannya sebagai kepala sekolah di SMK Bina Prestasi Nasional, sementara itu belum diketahui pasti keterangan apa yang diminta penyidik kepada Wahyu.
Mengingat ia seorang kepala sekolah, tak sedikit opini publik menduga keterangan Wahyu terkait yayasan.
Namun, ada juga dugaan publik yang menyebut kesaksian Wahyu terkait kesaksian Danu.
Terakhir, Wahyu kembali diperiksa pada (30/11/2021) di Polres Subang bersama dengan dua saksi lainnya.
Wahyu saat itu diperiksa bersama Opik dan Kosasih.
Opik merupakan saksi yang melihat saksi yakni Danu yang menerobos garis polisi di TKP yang diduga disuruh oleh oknum banpol pada tanggal 19 Agustus 2021.
Dua saksi lain adalah Kosasih dan Wahyu yang merupakan orang dekat keluarga Yosef.
Kosasih merupakan pegawai yayasan dari SMK Bina Prestasi Nasional yang dimiliki Yosef (55) dan dikelola Yoris.
Kosasih dalam agenda pemanggilan pemeriksaan tambahan tersebut ditanyai perihal aktivitas dari SMK Bina Prestasi Nasional.
Sementara Wahyu diketahui merupakan kepala sekolah SMP maupun SMK dari Bina Prestasi Nasional.
Setelah pemeriksaan, awak media tak melihat Wahyu selesai menjalani pemeriksaan.