Demo 11 April
Ketua DPRD Majalengka Temui Mahasiswa yang Demo, Tandatangani Surat Tuntutan
DPRD Majalengka menyetujui tuntutan mahasiswa yang melakukan aksi hari ini.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Ketua DPRD Majalengka, Edy Anas Djunaedi menemui ratusan mahasiswa yang berdemo di depan gedung DPRD Majalengka, Senin (11/4/2022).
Ketua DPRD tersebut ditemani sejumlah anggota dewan lainnya.
Mahasiswa yang ikut unjuk rasa dalam kesempatan itu, yakni dari beberapa kampus dan organisasi kemahasiswaan yang ada di Majalengka.
Perwakilan mahasiswa membacakan terlebih dahulu surat tuntutan.
Isinya mengenai penolakan harga BBM, kenaikan PPN, dan penundaan pemilu serta wacana Jokowi 3 periode.
Semua tuntutan mahasiswa ditandatangani Edy Anas Djunaedi di hadapan massa.
Dihadapan mahasiswa, Edy mengungkapkan jika tuntutan mahasiswa yang sudah disampaikan hari ini akan dilanjutkan ke Pemerintah Pusat.
Dengan harapan aspirasi tersebut dapat dikabulkan.
"Saya sepakat dengan yang kalian sampaikan. Akan sampaikan ini ke Pemerintah Pusat, semoga saja dikabulkan karena bukan kami di daerah yang menentukan," ujar Edy Anas kepada para peserta aksi, Senin (11/4/2022).
Selain ditemui para anggota dewan, peserta demonstrasi juga bertemu dengan Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Affandi dan Dandim 0617 Majalengka.
Keduanya mengapresiasi jalannya aksi yang berjalan aman dan kondusif.
Setelah semuanya telah menandatangani surat yang telah ditentukan, unjuk rasa di depan Gedung DPRD yang sempat memblokade jalan provinsi tersebut berakhir damai.
Massa pun membubarkan diri secara tertib.
Ketua Aliansi Mahasiswa Majalengka, Aziz Al-alim mengatakan, ada 3 tuntutan yang dibawa dalam aksi unjuk rasa yang melibatkan sedikitnya 500 mahasiswa tersebut.
Tuntutan dari mahasiswa itu, di antaranya menolak kenaikan harga BBM, menuntut stabilitas dan bahan pokok sembako, menolak perpanjangan jabatan presiden tiga periode dan menolak penundaan Pemilu 2024.
Baca juga: Demo di Cimahi Cuma Dihadiri 30 Mahasiswa tapi yang Mengawal Ratusan Personel