Senyuman Enceng karena Berkah Ramadan, Perajin Kolang-kaling di Sumedang Itu Banjir Pesanan
Kini permintaan kolang-kaling mencapai 7 kuintal per minggu, dua kali lipat dibandingkan masa-masa biasa
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Enceng, bersama dua rekannya, sedang mengolah kolang-kaling ketika ditemui TribunJabar.id, Selasa (5/4/2022).
Caruluk yang dia dapat kemudian dilepaskan dari tangkainya, dalam bahasa Sunda tangkai ini disebut manggar.
Setelah dilepas, caruluk direbus selama dua jam menggunakan potongan drum berbahan besi sebagai wajan.
Perebusan dilakukan di atas tungku. Setelah dua jam, caruluk ditiriskan dan siap dikupas.
Dari satu kali rebusan 30 kilogram caruluk, akan dihasilkan kolang-kaling 10 kilogram saja.
"Sekarang harga di pasaran Rp 9 ribu per kilogram. Itu harga saya menjual ke pasar," ucapnya.
Dia mengatakan pada bulan Ramadan tahun ini baru permulaan saja sudah terasa banyak pesanan.
Berbeda dengan bulan Ramadan dua tahun lalu, pesanan sangat sedikit, ditambah pandemi Covid-19 yang menyebabkan mobilitas para pembeli terbatas.
Berita Terkait