Menjelang Ramadan TPU Pasarean Handap Syekh Abdul Syakib Tak Hanya Dibersihkan Tapi Juga Dipercantik
Tak hanya dibersihkan, menjelang Ramadan, TPU Pasarean Handap, Syekh Abdul Syakib, di Banjaran Kabupaten Bandung, dihias dengan dicat beraneka warna
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tak hanya dibersihkan, menjelang Ramadan, TPU Pasarean Handap, Syekh Abdul Syakib, di Banjaran Kabupaten Bandung, dihias dengan dicat beraneka warna untuk mengurangi kesan seram.
Tembok atau benteng yang mengelilingi TPU yang berada di dekat jalan, dicat dengan gambar mural, hingga terlihat indah.
Selain itu jalan menuju makan, dari gerbang hingga ujung, dicat beraneka warna, sehingga terlihat lebih menarik dan terlihat cerah. Begitu juga dengan tiang penyanggah genteng jalan tersbut, dicat beraneka warna.
Dengan demikian, tak sedikit peziarah yang berfoto di jalan tersebut, setelah ataupun sebelum berziarah.
Di ujung jalan yang diteduhi, dan dihias tersebut, terdapat makam, yang kerap diziarahi oleh banyak orang. Bahkan banyak juga, orang yang berasal dari luar kota datang hanya untuk berziarah ke makam tersebut.
Sebab makam tersebut, menurut informasi merupakan makam orang yang mnyebarkan islam pertama di wilayah Banjaran dan sekitarnya atau wilayah Bandung Selatan, yakni Seykh Abdul Syakib.
Seorang peziarah, Rosmalia (42), mengaku baru pertama kalinya, melihat makam di Banjaran ini dihias dengan dicat berbagai warna.
"Dulu tidak seperti ini," ujar Rosmalia, saat ditemui, setelah berziarah ke makam orang tuanya, bersama keluarganya, Minggu (27/4/2022).
Rosmalia yang merupakan warga Pasar Barat Banjaran, mengatakan, dengan dihias dicat beraneka warna seperti ini terlihat lebih bersih.
"Jadi lebih enak, rapih, bersih, hingga mungkin tak ada kesan seram atau angker lagi," katanya.
Peziarah lainnya, Sandi (25), dengan dihiasnya area makam, jadi terlihat bersih dan indah.
"Jadi tidak terlalu seram ketika ke makam," ujar Sandi, yang merupakan warga Desa Banjaran Wetan.
Pengurus TPU Pasarean Handam Syekh Abdul Syakib, Ujang Kusnadi (45), mengatakan, pihaknya bersama warga sengaja mengecat tembok, tiang, dan jalan di makam.
"Sengaja, ini dilakukan supaya mengurangi kesan seram," kata Ujang.
Ujang mengatakan, sebab di masyarakat, makam itu terkesan merupakan tempat yang sangat angker.
"Makanya kami ciptakan penataan jalan di makam, seperti ini supaya tidak terlihat angker dan ke depan akan dijadikan salah satu tempat wisata religius," ucap dia
Sebab kebetulan, kata Ujang, di TPU tersebut, ada satu makam tokoh atau leluhur, yang pertama membawa ajaran islam di daerah bandung selatan, yakni syekh Abdul Syakib.
"Dari dulu juga, sudah banyak yang berziarah ke makam tersebut," katanya.
Ujang mengatakan, selain itu memang makam yang ada di Blok Desa Banjaran tersebut, merupakan makam terbesar di Banjaran, dan momennya kini bertepatan menjelang bulan Ramadan.
"Dari satu minggu yang lalu sudah mulai banyak yang berziarah karena menjelah bulan Ramadan," kata Ujang.
Peziarah kata Ujang, biasanya datang menjelang Ramadhan, dan menjelang Idulfitri.
"Kalau saat Idulfitri, biasanya mulai satu minggu sebelum Lebaran, hingga tiga hari setelah lebaran. Puncaknya pas hari H lebaran," ujar dia.
Menurut Ujang, makam di TPU Pasarean Handap Syekh Amdul Syakib, kini berjumlah sekitar 1.500 makam.
"Yang datang ke sini untuk berziarah, ya mungkin ada seribu lebih, setiap tahunnya," ucapnya. (*)