KISAH Ibu dan Anak di Garut Dianiaya, Sang Mahasiswi Lawan Pelaku Hingga Dapat Pertolongan

Ibu dan anak itu dibekap oleh pelaku dan terjadi penyiksaan demi penyiksaan. "Malahan anak saya itu kepalanya dibenturkan ke lemari," ucapnya.

Tribun Jabar / Sidqi Al Ghifari
Solihati Nurzanah dan Rifda Abidah saat diwawancarai Tribunjabar.id di kediaman mereka, Kamis (24/3/2022). 

Komplotan pembobol rumah itu langsung menyerangnya dengan cara mencekik dan memukul secara membabi buta.

Ia pun mendapat ancaman akan diculik dan dibunuh.

"Saya berpikir saat itu saya tidak akan selamat, akhirnya saya berontak dan membuka pintu, posisi anak saya sudah berada di depan pintu berdiri" 

"Saya teriak 'Bit (Rifda) kabur selamatkan diri'," katanya.

Rifda Abidah justru datang menendang pelaku dan berusaha menyelamatkan ibunya.

Baca juga: Cerita Pilu Mahasiswi di Garut saat Menolong Ibunya yang Tengah Disiksa: Saya Kira Kami Akan Mati

Setelah itu, ibu dan anak itu dibekap oleh pelaku dan terjadi penyiksaan demi penyiksaan.

Ia menuturkan pelaku tidak henti-hentinya menganiaya anaknya dengan tendangan dan pukulan.

"Malahan anak saya itu kepalanya dibenturkan ke lemari," ucapnya.

Selang beberapa saat akhirnya perlakuan kasar tersebut mereda, Solihati saat itu mencoba untuk berpikir jernih dengan mencoba negoisasi dengan para pelaku.

Pelaku kemudian berhasil diajak diskusi, ia pun menyuruh anaknya untuk keluar memanggil saudaranya dengan alasan akan membawa uang yang pelaku inginkan. Anaknya itu pun berhasil keluar.

"Dalam hati saya bilang, Bit kamu keluar dan cepat minta pertolongan," ucapnya.

Anaknya itu ternyata berangkat ke Polsek Samarang untuk meminta pertolongan. 

Polisi yang melihat kondisi Rifda dalam keadaan babak belur langsung meluncur menuju lokasi. 

Selang beberapa saat akhirnya polisi datang, pelaku menurutnya seketika lemas saat mengetahui yang datang tersebut adalah anggota kepolisian.

Solihati mengira yang akan datang itu masyarakat atau tetangga tapi ternyata anggota kepolisian.

"Polisi datang saat itu, berpakaian preman, saya kira bukan polisi," ucapnya.

Setelah mengetahui yang datang tersebut adalah anggota kepolisian dari Polsek Samarang, ia akhirnya merasa lega. Pelaku pun akhirnya berhasil diamankan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved